Menolong orang lain sama halnya dengan menolong diri sendiri, banyak
diantara kita yang tidak menyadari bahwa sebenarnya investasi yang
paling berharga adalah kebiasaan menolong orang lain. Ada juga sebagian
orang menganggap remeh sifat menolong padahal mereka tahu bahwa menolong
orang lain sangat penting karena perbuatan itu merupakan bagian dari
diri kita sendiri. Perubahan pola hidup yang dipengaruhi oleh gaya hidup
modern memandang bahwa semua pekerjaan, semua kegiatan bahkan semua hal
dapat diselesaikan dengan menggunakan uang, gaya hidup ini merupakan
dampak dari tingginya sifat materialistik, sifat yang mengutamakan
materi ketimbang moral, sifat yang sebenarnya menjadi awal lunturnya
keapribadian dan harga diri kita sebagai manusia yang bermartabat dan
berbudaya.
Lebih spesifiknya lagi, pernahkah anda membayangkan
ketika anda meninggal siapa yang akan menguburkan anda? apakah anda bisa
menguburkan diri anda sendiri? dalam kasus seperti ini kita membutuhkan
bantuan dan pertolongan dari orang lain, seberapa besarpun uang yang
anda miliki tetaplah dalam hal ini butuh bantuan dari orang lain. Atau
pada contoh lainnya, ketika anda sakit, pernahkah anda mengharapkan
orang lain untuk menjenguk anda? apakah materi yang anda miliki mampu
memuaskan perasaan anda saat itu? dan masih banyak lagi contoh-contoh
kehidupan ini yang membutuhkan bantuan dan pertolongan dari orang lain.
Hanya karena keangkuhan dan kesombongan kitalah sehingga memaksa diri
kita seolah-olah tidak lagi membutuhkan kehadiran orang lain.
Sebagai
manusia, kita diciptakan untuk hidup bersosial dan bermasyarakat karena
didasari oleh sifat yang dimiliki manusia sejak diciptakan yakni adanya
kekurangan dan kelebihan. Kekurangan yang kita miliki menjadi kelebihan
bagi orang lain, begitu juga sebaliknya kelebihan yang kita miliki
merupakan kekurangan orang lain. Ketika tercipta kebersamaan maka akan
menghasilkan kesempurnaan.Itulah sehingga manusia dikatakan sebagai
makhluk yang paling sempurna, contoh kecil dari kesempurnaan adalah
pernikahan. Pernikahan merupakan suatu kebersamaan yang mempertemukan
laki-laki dan perempuan, keduanya akan saling mengisi. apa yang tidak
bisa dilakukan oleh laki-laki dapat ditutupi oleh perempuan begitu juga
sebaliknya. Makanya Tuhan sangat melarang pernikahan sejenis, karena
betapapun mereka memiliki kelebihan tetapi tetaplah tidak akan dapat
menuju ke kesempurnaan hidup.
Beberapa alasan yang membuat kita kehilangan sifat tolong-menolong sesama:
- Pengaruh gaya hidup yang materialistik dan individualistik
- Kurangnya mentalitas dan moralitas
- Lunturnya nilai-nilai luhur bangsa
- Pengaruh modernitas yang tidak terkontrol
- Kurangnya keimanan yang kita miliki
- Tingginya persaingan untuk mendapatkan kesempatan hidup
- Kurangnya silaturahim antar sesama manusia
- Adanya pemahaman bahwa semua bisa diselesaikan hanya dengan kekuatan materi (uang)
Apakah
sudah terlambat untuk memperbaiki tatanan kehidupan yang sudah diluar
kendali dan nilai-nilai kepribadian asli bangsa kita? Banyak para ahli
mengatakan tidak ada kata terlambat apabila ada kemauan untuk berbuat.
Olehnya itu, saatnyalah untuk kita memulai memperbaikinya, kalau tidak
bisa secara keseluruhan menyentuh semua lapisan masyarakat maka cukuplah
dari diri dan keluarga kita. Apabila masing-masing bertanggung jawab
pada lingkungan terkecil dan terdekat dengan kita maka akan timbul
perubahan secara umum atau perubahan secara keseluruhan dan itulah yang
diharapkan.
#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif, #gayahidup #stopkonsumerisme #investasicerdas #lawankonsumerisme, #yukinvestasi #gayahidupproduktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar