OLEH DR NUGROHO, SBM, MSI
Industri jasa keuangan Indonesia saat ini tengah disibukkan kehadiran
financial technology (Fintech), suatu gabungan antara jasa keuangan dan
kemajuan teknologi informasi (TI). Pelayanannya menggunakan sistem
online atau dalam jaringan (daring). Ada yang menyebut sumbangan fintech
terhadap PDB Indonesia saat ini mencapai 25,97 triliun rupiah. Berkat
fintech, konsumsi rumah tangga Indonesia juga didorong hingga mencapai
8,94 triliun. Kredit lewat fintech 7,64 riliun, sedangkan investasi
sektor fintech 5,69 triliun.
Layaknya fenomena bisnis baru, fintech menimbulkan pro kontra karena
manfaat dan masalah yang ditimbulkan. Banyak manfaat kehadiran fintech,
di antaranya meningkatkan inklusi keuangan. Maksudnya, cara orang yang
membutuhkan bisa mengakses jasa keuangan, terutama mendapatkan kredit
dengan cepat dan mudah.
Sektor UMKM yang sering sulit mendapat pinjaman dari perbankan
formal, sangat dibantu layanan fintech, meskipun kreditnya relatif kecil
karena dibatasi OJK. Tapi, itu sudah membantu UMKM yang kadang-kadang
memang tidak membutuhkan dana besar. Mereka juga membutuhkan prosedur
yang gampang. Banyak syarat pinjaman fintech sangat mudah. Calon debitur
cukup meng-upload e-KTP.
Kelompok lain yang diuntungkan kehadiran fintech adalah pelaku usaha
dan masyarakat daerah terpencil yang tak ada jaringan kantor bank.
Fintech membuat jasa keuangan bisa menjangkau daerah-daerah terpencil.
Ini membantu BI dan OJK meningkatkan inklusi keuangan.
Pihak lain yanag dibantu, usahawan ataupun masyarakat biasa yang tak
mau repot urusan birokrasi rumit perbankan. Bagi kaum milenial, fintech
juga pas dengan gaya hidup mereka. Selain praktik, fintech juga
menyangkut gaya hidup. Meminjam dana lewat fintech lebih bergengsi dari
bank. Sama halnya kaum milenial lebih senang berbelanja daring daripada
di mal, hanya karena pertimbangan gaya hidup.
Di samping membawa manfaat, fintech juga membawa ancaman dan masalah.
Salah satunya, akan menggusur bank-bank formal dan konvensional. Dua
dekade lalu, Bill Gates menyatakan, banking is necessary, banks are not.
“Perbankan diperlukan, tetapi bank tidak dibutuhkan.” Pendiri Microsoft
itu sudah memprediksi kehadiran virtual banking atau fintech.
Untuk menghadapinya, bank harus punya strategi. BRI, misalnya,
berencana meluncurkan kredit online. Cara lain mempermudah prosedur
pemberian kredit, khususnya UMKM. Biasanya, agunan menjadi masalah bagi
UMKM untuk mendapat kredit bank. Kerja sama dengan, misalnya, PT
Askrindo untuk menjaminkan kredit, UMKM bisa mendapat dana kredit secara
mudah. Beberapa pemerintah provinsi seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat
menganggarkan penjaminan kredit UMKM dari APBD.
Ilegal
Masalah timbul karena praktik fintech ilegal dan curang. Di
antaranya, bunga kreditnya mencekik, penyalahgunaan data nasabah,
penagihan tanpa etika, dan tindak penipuan lain. Contoh, penipuan oleh
UN Swissindo. Dengan modus menyertakan sertifikat Bank Indonesia fiktif,
organisasi ini menjanjikan penghapusan kredit bank setelah debitur
menyerahkan sejumlah uang.
Demikian pula kasus investasi bodong oleh Koperasi Pandawa. Bermodal
iming-iming tingkat bunga simpanan yang sangat menggiurkan, ribuan orang
akhirnya terjebak sebagai korban penipuan. Kasus penipuan di sektor
jasa keuangan terjadi lewat aplikasi online sesuai dengan ciri utama
fintech.
Tekniknya pun sangat beragam.
Metode yang sering digunakan, pemberian pinjaman tanpa melihat
riwayat kredit, permintaan transfer sejumlah dana sebagai syarat
pencairan kredit, serta permintaan informasi PIN atau password rekening
perbankan. Melihat berbagai masalah tersebut pada akhir November 2018
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memblokir 309
aplikasi dan 76 situs fintech ilegal.
Langkah ini mirip pemerintah Tiongkok. Secara historis industri
fintech mulai populer di tirai bambu setelah otoritas perbankan
mengetatkan penyaluran kredit pada 2010. Dalam laporan bertajuk “The
Rise of Fintech in China: Redefining Financial Services,” Bank DBS dan
Ernst & Young mencatat lima faktor pendorong bisnis fintech Tiongkok
berkembang. Salah satunya, porsi kredit UMKM hanya 20-25 persen dari
total pinjaman perbankan. Tak pelak kredit dari orang ke orang secara
personal atau “peer to peer” (P2P) menjadi pilihan sumber dana para
pelaku UMKM.
Masalah mulai muncul ketika terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi
Tiongkok dan pengetatan likuiditas. Pada 2016 regulator tirai bambu
menggambarkan industri ini sebagai skema Ponzi senilai 7,6 miliar dollar
AS yang menipu hingga 900.000 orang. Tercatat sekitar 80 persen dari
6.200 platform P2P lending Tiongkok telah ditutup. Lantaran diawasi
secara ketat di negeri asalnya, para pelaku kejahatan ini beralih
menyasar ke negara lain, termasuk Indonesia.
BI mengantisipasi masalah fintech telah menerbitkan peraturan Nomor
19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Isinya,
seluruh penyelenggara fintech wajib terdaftar dan diawasi BI. Jumlah
pelaku fintech sistem pembayaran resmi 45 penyelenggara. Demikian pula
OJK juga mengeluarkan peraturan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan
Pinjam Meminjam Uang Berbasis TI. OJK mencatat penyelenggara fintech P2P
lending resmi per Oktober 2018 sebanyak 73 perusahaan.
Di samping PI dan POJK, perlu edukasi atau pembelajaran bagi
masyarakat sangat untuk menangkal masalah-masalah yang ditimbulkan
fintech. Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016
menunjukkan, indeks inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 67,8
persen. Artinya, masyarakat pengguna layanan jasa keuangan di Indonesia
mencapai 67,8 persen. Namun, hanya 29,7 persen yang melek keuangan.
Kesimpulannya, banyak orang yang telah memiliki akses keuangan, tidak
dibekali pemahaman produk jasa tersebut secara memadai.
BI bersama otoritas lain memang secara berkala mengedukasi
masyarakat. Namun, perlu disadari tanggung jawab edukasi bukan hanya
tugas regulator. PBI Nomor 16/1/PBI/2014 tentang Perlindungan Konsumen
Jasa Sistem Pembayaran menggarisbawahi, Penyelenggara Jasa Sistem
Pembayaran juga wajib mengedukasi masyarakat
Materi edukasi, perlu mengingatkan konsumen agar tidak menjadi korban
kejahatan fintech ilegal. Pastikan fintech tersebut terdaftar di BI
atau OJK. Apabila terkendala, rakyat dapat mengonfirmasi langsung ke
contact center, email, atau media sosial otoritas.
Masyarakat diharapkan tidak mudah tergiur penawaran yang terlalu
muluk. Konsumen harus tetap waspada menyikapi janji tingkat pengembalian
dana yang lebih tinggi dari lembaga keuangan formal pada umumnya. “Too
good to be true, it is not true.” Sesuatu yang tampak terlalu baik
biasanya menyimpan salah. Jadi, fintech baik memaksimalkan inklusi
keuangan dan kepraktisan. Cegah masalah dengan memperhatikan PBI dan
POJK .
Penulis Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip
#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif, fintech, agent of change
Disadur dari
Tampilkan postingan dengan label agent of change. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label agent of change. Tampilkan semua postingan
Selasa, 18 Desember 2018
Selasa, 30 Oktober 2018
7 Karakteristik dari Pola Pikir yang Produktif
Sebenarnya apa sih pola pikir produktif itu? Kebanyakan orang
berpendapat bahwa mereka memiliki pola pikir produktif yaitu ketika
mereka dalam keadaan sibuk. Sebenarnya sibuk tidak bisa selalu
diidentikan dengan produktivitas. Bisa jadi ketika kita sibuk, kita
tidak benar-benar produktif dalam menyelesaikan tugas atau proyek.
Memiliki pola pikir produktif berarti kita fokus dan jelas terhadap
apa tujuan yang ingin kita raih. Sehingga kita menggunakan semua
kemampuan dan keahlian yang kita punya untuk mencapai tujuan tersebut
dengan cara yang lebih terorganisir.
Jadi apa saja sih karakteristik dari pola pikir yang produktif itu? Kita simak ulasan berikut ini:
1. Motivasi
Kita semua tahu bahwa motivasi merupakan faktor kunci dalam meraih
tujuan kita. Kita perlu memiliki sesuatu yang senantiasa mendorong kita
untuk melakukan sesuatu demi meraih tujuan. Meskipun terkadang motivasi
bisa berfluktuasi seiring berjalan waktu, tetapi motivasi tetap menjadi
unsur yang penting sebagai langkah awal untuk memiliki pola pikir yang
produktif.
Jika kita tidak termotivasi untuk mengerjakan sesuatu, maka akan
sulit untuk menjadi lebih produktif. Banyak penelitian membuktikan
adanya keterkaitan antara motivasi dengan prestasi. Kita juga tahu bahwa
segala sesuatu yang kita cita-citakan, pasti didukung oleh beragam
motivasi untuk menyelesaikannya.
Mengatur pola pikir yang produktif adalah dengan membentuk motivasi
yang jelas. Kita harus tahu apa sajakah motivasi, baik intrinsik maupun
ekstrinsik, yang mendorong kita untuk bisa sukses. Kemudian menjaga
motivasi itu pada garis terdepan di pola pikir kita dan senantiasa
menggunakannya. Hal tersebut niscaya akan memberikan efek produktif
terhadap pola pikir kita sehari-hari.
2. Ketekunan
Meskipun motivasi adalah bagian penting dalam meraih tujuan kita,
kegigihan dan ketekunan juga sangat dibutuhkan walau terkadang bisa
sangat sulit untuk konsisten.
Kadang-kadang sekedar motivasi saja tidak cukup kuat untuk membantu
kita melewati masa sulit, terutama ketika kita menganggap belum ada
kemajuan atau progress dari pekerjaan kita. Kegigihan,
ketekunan dan sikap pantang menyerah sangatlah penting untuk
keberhasilan jangka panjang. Karena untuk mencapai tujuan atau cita-cita
diperlukan sebuah perjuangan luar biasa. Selain itu, kita harus siap
mengatasi hambatan dan tantangan yang selalu hadir untuk mengganggu
pencapaian tujuan kita.
Ketekunan adalah faktor kunci dalam mengatasi segala hal. Tetap
melangkah dan buatlah kemajuan walaupun sedikit asalkan tetap konsisten.
Sikap mental tersebut akan memperkuat tekad kita dan membantu untuk
kita menjadi lebih produktif.
3. Visi
Dalam rangka untuk bergerak menuju tujuan kita, kita perlu memiliki
visi yang jelas tentang tujuan kita. Jika kita tidak tahu kemana kita
akan pergi, bagaimana kita bisa membuat perencanaan untuk sampai ke
titik akhir tujuan kita?
Selalu hadirkan gambaran mental dari visi kehidupan yang kita
ciptakan sendiri. Visi akan membantu kita menjadi lebih produktif
sepanjang hari Anda. Ada cara yang lain yang bagus untuk tetap selaras
dengan visi yaitu dengan menggunakan visualisasi. Visualisasi banyak
digunakan oleh atlet dan tokoh-tokoh terkenal untuk mencapai tujuan
mereka.
Kekuatan visualisasi terbukti untuk mampu membuat kita dapat
mengambil tindakan yang lebih kongkrit ke dalam kehidupan kita dan
memiliki motivasi lebih untuk mencapai tujuan Anda. Visi yang jelas dan
kongkrit sangatlah mutlak dibutuhkan agar kita menjadi produktif. Jaga
selalu visi yang kuat dan yang dapat membimbing segala tindakan kita.
4. Sikap Positif
Sikap Positif mutlak harus dimiliki, bukan hanya untuk pola pikir
produktif tetapi juga untuk pola pikir sukses pada umumnya. Kita perlu
tetap menjadi positif jika kita ingin mencapai hasil yang positif juga
dalam kehidupan kita.
Sikap kita adalah faktor penting dalam bagaimana kita menjalani
hidup. Dan kita sendiri yang memutuskan sika papa yang ingin kita ambil.
Meskipun kadang kita tidak bisa mengontrol faktor-faktor eksternal,
teapi kta dapat selalu mengontrol sikap kita. Melihat sesuatu dari segi
positifnya mutlak diperlukan untuk menjadi produktif dan membantu kita
mencapai tujuan.
Terkadang kita memiliki pikiran negatif, hal itu sangatlah manusiawi.
Tetapi kabar baiknya kita dapat memutuskan untuk mengubah
pikiran-pikiran negatif menjadi positif. Kita dapat memutuskan untuk
tidak membiarkan pikiran negatif mengatur kehidupan kita. Tetap positif
dan aktif bekerja secara prduktif dan lihatlah hasil apa yang kit
peroleh.
5. Jalani Rutinitas
Rutinitas yang besar untuk masuk ke keadaan mental yang sangat
produktif. Kata “rutin” mungkin terdengar membosankan, tetapi merupakan
elemen mendasar untuk menciptakan pola pikir yang produktif.
Waktu terbaik untuk membangun rutinitas adalah di pagi hari.
Membangun rutinitas akan membantu kita masuk ke dalam mentalitas yang
tepat untuk produktif. Buat rutinitas yang memungkinkan kita untuk
merangsang kinerja otak kita, membuat kita termotivasi dan memberikan
kejelasan tentang visi kita.
6. Fokus pada Satu Hal
Jika ada banyak hal yang harus dikerjakan, tentunya bisa membuat kita
kewalahan dan pada akhirnya membuat kita merasa kurang produktif.
Kurangi atau bagi menjadi bagian-bagian kecil pekerjaan dan berusaha
focus untuk menyelesaikan bagian demi bagian pekerjaan tersebut.
Berfokus pada satu hal dapat menjadi daya pacu untuk produktivitas
kita. Memilih satu tugas setiap hari yang kita anggap terpenting untuk
segera diselesaikan. Jika kita sudah menyelesaikan satu tugas terlebih
dahulu, maka pola pikir kita akan memacau kita melanjutkan
menyelesaikan pekerjaan yang lain.
Jangan biarkan adanya gangguan dan hambatan yang menghalangi kita
untuk focus pada satu tugas. Kemudian apabila kita telah selesai
menyelesaikan satu tugas, maka anggaplah tugas-tugas yang lain sebagai
bonus. Hal tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan membantu kita
untuk lebih termotivasi agar tetap selalu produktif.
7. Perhatian
Menjadi awas atau siaga juga dapat membantu Anda untuk membuat
mentalitas yang produktif. Sikap awas atau siaga di setiap waktu dapat
membantu mempertegas ketenangan mentalitas kita. Setiap tugas yang kita
kerjakan harus selaras dengan tujuan utama kita. Sehingga kita menjadi
lebih perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai dan tindakan apa saja
yang harus dilakukan untuk meraih tujuan tersebut.
Kesimpulan
Jika kita sedang berjuang untuk mencapai tujuan atau cita-cita kita,
lihat dulu pola piker kita. Memiliki pola pikir produktif adalah kunci
utama dalam meraih kesuksesan dalam segala hal.
Mengatur diri untuk menjadi sukses dengan mengikuti langkah-langkah
di atas tentu bisa membuat pola pikir kita menjadi produktif. Hal
tersebut kemudian mempengaruhi kehidupan Anda dan berpotensi
meningkatkan produktivitas Anda.
Pola pikir kita adalah segalanya. Pola piker dapat menentukan setiap
keberhasilan dan prestasi dalam kehidupan kita. Yang kita butuhkan
adalah untuk mengembangkan pola pikir yang benar. untuk mencapai tujuan
tersebut, perlu diubah menjadi pola pikir yang produktif.
#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif, #gayahidup, agent of change
Senin, 15 Oktober 2018
Cara Mengubah Stress Menjadi Energi Positif
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah topik berjudul "Cara Mengubah Stress Menjadi Energi Positif".
Sebelumnya mungkin kita mengenal stres dari sisi negatif. Kita
beranggapan bahwa stress itu berbahaya dan tidak baik bagi diri kita.
Maka di kesempatan ini, kita akan berbicara soal sisi positif dari
stres, bagaimana ia bisa berdampak baik bagi hidup kita.
Kelly Mcganigal pernah menulis buku berjudul "The upside of stress" yang
dirilis pada Mei 2015, menegaskan bahwa stres sebenarnya baik untuk
diri kita. Selama kita memiliki mentalitas yang tepat tentang hal itu,
maka stres akan menjadi energi positif bagi diri kita.
Stres hanya akan berbahaya bagi kesehatan, apabila kita berpikir
demikian. Namun hidup yang bahagia sebenarnya melibatkan stress. Kita
dapat mengarahkan stress di dalam diri menjadi sebuah energi yang dapat
meningkatkan kinerja kita.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 30.000 orang dewasa di amerika
serikat menunjukan bahwa 43% dari mereka yang mengalami stres dan juga
berkeyakinan bahwa stres itu berbahaya memiliki potensi yang besar
terhadap kematian dini.
Sementara itu, mereka yang mengalami stres namun tidak menganggap stres
itu berbahaya memiliki potensi yang kecil terhadap kematian dini.
Dari penelitian tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa kepercayaan dan
pikiran negatif terhadap stres lah yang sangat berbahaya dan dapat
menyebabkan kematian. Bukan stres itu sendiri melainkan persepsi kita
terhadap stres.
Oleh karena itu, Rubahlah cara pandang dan keyakinan kita terhadap stres
maka stres akan menjadi suatu hal yeng berdampak positif bagi hidup
kita.
Bagaimana cara kita merubah stres?
Mulai saat ini, kita harus melihat stres dari sisi yang berbeda, yakni
dari sisi positif. Memandang stres sebagai suatu hal yang baik dapat
mengubah respon tubuh kita terhadap stres dan dapat menjadikan diri
menjadi lebih baik dan lebih sehat.
Apabila kita berada dalam kondisi tertekan, jantung berdegup kecang
kemudian bernafas lebih cepat. Maka itu pertanda kita mengalami
kecemasan. Kita sedang berada dalam kondisi cemas. Jika pada saat itu
kita memandang stres dari sisi negatif maka, akan sangat berbahaya bagi
tubuh. Namun jika sebaliknya, kita memandang stres dari sisi positif
maka itu akan menjadi sebuah energi yang sangat baik bagi tubuh kita.
Memandang stres dari sudut yang negatif bukan hanya berdampak buruk bagi
tubuh saja, melainkan juga berdampak buruk bagi kehidupan sosial. Di
dalam tubuh ada yang namanya hormon oksitoksin yang juga disebut dengan
insting sosial.
Hormon ini berhubungan dengan insting sosial pada otak dan dapat memperkuat hubungan sosial kita dengan orang-orang disekitar.
Hormon oksitoksin akan semakin aktif dan produktif seiring dengan
semakin intensnya kontak dan dukungan sosial yang kita bangun.
Menariknya, kontak dan hubungan sosial ini sering terjadi justru ketika
kita sedang berada dalam keadaan stres atau tertekan.
Kesimpulan!
Yang bisa kita ambil dari apa yang sudah saya sampaikan di atas adalah
stres sama sekali tidak berdampak buruk bagi kesehata kita. Namun cara
pandang dan pola pikir kitalah yang dapat membuat stres menjadi
berbahaya.
Mulailah merubah cara pandang dan pola pikir terhadap stres maka hidup pun akan menjadi lebih sehat dan bahagia.
#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif, gaya hidup produktif, agent of change, Investasi
Senin, 17 September 2018
Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Pantang Menyerah Wujudkan Impian
Siapa yang tak kenal brand Honda? Ya, Honda adalah produsen
otomotif asal Jepang yang produknya kini mendunia. Nama Honda diambil
dari nama pendirinya yaitu Soichiro Honda, lahir pada 17 November 1906,
Soichiro Honda tinggal bersama keluarganya di Shizuoka, keluarganya
bukanlah orang kaya.
Ayahnya, Gihei Honda adalah seorang pandai
besi dan membuka usaha bengkel reparasi sepeda. Masa kecil Soichiro
Honda banyak dihabiskan untuk membantu ayahnya di bengkel.
Pada tahun 1922 di usianya yang ke-15, Honda merantau ke Tokyo untuk mencari kerja, awalnya Ia diberi tugas sebagai cleaning service dan pengasuh anak majikannya di
sebuah bengkel, hingga akhirnya ia diberi kepercayaan untuk menjadi
mekanik mobil di bengkel tersebut. Ia 6 tahun bekerja sebagai mekanik,
pada tahun 1928 Honda kembali ke kampung halamannya untuk membuka cabang
usaha bengkel tersebut (Arto Shokai).
Di tahun 1937 berbekal usaha dan kegigihannya membuat cincin piston (ring piston) Ia mendirikan Tōkai Seiki yang memproduksi ring piston
untuk Toyota. Usahanya tidak berjalan mulus, pada masa Perang Dunia
ke-2, tahun 1944 sebuah pesawat pembom telah menghancurkan pabriknya.
Dan satu lagi pabrik di Iwata hancur karena gempa bumi pada tahun 1945.
Setelah
perang, Soichiro Honda kemudian menjual sisa-sisa pabriknya yang masih
bisa diselamatkan ke Toyota dan menggunakan hasil penjualannya untuk
mendirikan Honda Technical Research Institute pada tahun 1946.
Pada
tahun 1948 ia mulai memproduksi sepeda motor tipe A yang digerakkan
oleh mesin produksi masal yang dirancang oleh Honda dan diikuti oleh
Tipe D dengan rangka baja press yang menjadi model pertama dalam seri dream of motorcycle.
Nah,
perjalanan meraih impian dari sang pioneer Honda ternyata berat juga
ya. Yuk, simak beberapa pelajaran yang bisa kamu petik dari sang pioneer Honda.
1. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran
japanesenostalgiccar.com
When you fail, you also learn how not to fail
Keberhasilan
Soichiro Honda dalam mendesain mesin tidak hadir secara ajaib, tapi
membutuhkan usaha, kerja keras, dan tak luput dari kegagalan. Pada saat
gagal itulah terdapat pelajaran yang dapat dipetik agar tidak gagal di
langkah berikutnya. Kegagalan adalah saatnya introspeksi.
2. Adanya harapan membuat kita dapat melupakan saat-saat sulit
carfromjapan.com
Hope makes you forget all the difficult hours
Serangkaian
kegagalan yang terjadi sepanjang eksperimennya tidak membuat Soichiro
Honda mundur, justru hal ini membuatnya semakin gigih karena Ia memiliki
harapan yang ingin diwujudkan. Perjalanan kehidupannya pun tidak mudah,
ditambah kondisi perang yang pada saat itu cukup menyulitkan.
3. Berani menghadapi tantangan
carfromjapan.com
Success represents the 1 percent of your work which results from the 99 percent that is called failure. Instead of being afraid of the challenge and failure, be afraid of avoiding the challenge and doing nothing
Bagi
Soichiro Honda kesuksesan adalah representasi kerja keras dan
kegagalan. Kesuksesan menurutnya terdiri atas 1 persen usaha dan 99
persen kegagalan, karena menurutnya, kegagalan adalah hal yang bermakna.
Tanpa adanya kegagalan kesuksesan tidak akan
terwujud. Soichiro Honda berpesan bahwa tidak perlu takut pada
kegagalan, takutlah jika kamu menghindar dan tidak berani mencoba.
4. Sukses memerlukan semangat pioneer
carfromjapan.com
Succes can be achieved only through repeated failure and introspection
Sukses memerlukan semangat yang tinggi sebab hanya bisa diperoleh melalui kegagalan yang berulang, introspeksi, dan ketabahan.
Sebelum sukses mendirikan pabrik Honda, perjalan Soichiro Honda sangat berliku. Pada tahun 1938 ia mengembangkan ring piston dengan harapan dapat dijual kepada Toyota, namun ring piston buatannya tidak memenuhi standar mereka.
Ia kembali memperbaiki temuannya. Akhirnya setelah berjuang selama dua tahun untuk memperbaiki, ring piston berhasil dibuat dan membuat kontrak dengan Toyota.
5. Jangan menyerah
dictio.id
I do not regret the thousand of times I came home empty-handed, having lost all my ammunition and bait. When the days get as gloomy as that, then you know you will soon find the treasure
Memiliki kontrak dengan Toyota bukan berarti Soichiro Honda telah sukses. Pabrik ring piston yang didirikan justru hancur ketika terjadi serangan udara pada Perang Dunia ke 2. Apakah ia menyerah? Tidak.
Di
antara yang berserak Ia membangun kembali pabriknya dengan material
seadanya yang tersedia saat itu. Tidak berhenti sampai di situ, sebuah
gempa bumi kemudian meratakan pabriknya. Keadaan perang membuat
kelangkaan bahan bakar, banyak orang beralih menggunakan sepeda dan
berjalan kaki.
Bagaimana dengan produksi ring pistonnya?
Terjadi penurunan. Tetapi Honda menolak menyerah, ia membuat mesin kecil
dan menempelkannya pada sepeda. Inilah cikal bakal produksi sepeda
motor oleh Honda.
6. Kejar peluang yang muncul
japanesenostalgiccar.com
Raise the sail with your stonger hand
Kutipan
diatas merupakan sebuah peribahasa dari Jepang yang secara harfiah
berarti "Angkat layar dengan tanganmu yang lebih kuat". Maknanya adalah
kejar peluang yang ada dengan sekuatnya tenaga. Setiap peluang adalah
suatu kemungkinan, jadi jangan menyerah.
Gimana guys
menginspirasi kan? Soichiro Honda tetap semangat dan pantang menyerah
dengan kegagalan untuk mewujudkan cita-citanya, Ia dapat beradaptasi
dalam menghadapi hambatan dan justru melihat adanya peluang dari
hambatan tersebut.
Tetap semangat ya, maju terus pantang mundur wujudkan mimpimu. Ingat! The power of dreams.
Langganan:
Postingan (Atom)
Investasi Jangka Panjang
Menanamkan dana untuk investasi merupakan pilihan yang tepat untuk masa depan. Pilihan investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan...
-
Milenial terkenal dengan gaya hidup yang boros dan nggak suka menabung. Bagaimana caranya mereka bisa survive dengan gaya hidup seperti i...
-
Pandai membagi waktu sejatinya adalah skill yang harus kita miliki. Bukan cuma buat masa kini, keahlian membagi waktu dan memanfaatkanny...
-
SUKOHARJO - Revolusi industri 4.0 yang mempunyai ciri otomasi dan ekonomi digital. Perkembangan super-computer, robot, artificial intell...