Tampilkan postingan dengan label agent of change. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label agent of change. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 Desember 2018

Meminimalkan Ancaman Fintech

OLEH DR NUGROHO, SBM, MSI
Industri jasa keuangan Indonesia saat ini tengah disibukkan kehadiran financial technology (Fintech), suatu gabungan antara jasa keuangan dan kemajuan teknologi informasi (TI). Pelayanannya menggunakan sistem online atau dalam jaringan (daring). Ada yang menyebut sumbangan fintech terhadap PDB Indonesia saat ini mencapai 25,97 triliun rupiah. Berkat fintech, konsumsi rumah tangga Indonesia juga didorong hingga mencapai 8,94 triliun. Kredit lewat fintech 7,64 riliun, sedangkan investasi sektor fintech 5,69 triliun.

Layaknya fenomena bisnis baru, fintech menimbulkan pro kontra karena manfaat dan masalah yang ditimbulkan. Banyak manfaat kehadiran fintech, di antaranya meningkatkan inklusi keuangan. Maksudnya, cara orang yang membutuhkan bisa mengakses jasa keuangan, terutama mendapatkan kredit dengan cepat dan mudah.

Sektor UMKM yang sering sulit mendapat pinjaman dari perbankan formal, sangat dibantu layanan fintech, meskipun kreditnya relatif kecil karena dibatasi OJK. Tapi, itu sudah membantu UMKM yang kadang-kadang memang tidak membutuhkan dana besar. Mereka juga membutuhkan prosedur yang gampang. Banyak syarat pinjaman fintech sangat mudah. Calon debitur cukup meng-upload e-KTP.
Kelompok lain yang diuntungkan kehadiran fintech adalah pelaku usaha dan masyarakat daerah terpencil yang tak ada jaringan kantor bank. Fintech membuat jasa keuangan bisa menjangkau daerah-daerah terpencil. Ini membantu BI dan OJK meningkatkan inklusi keuangan.

Pihak lain yanag dibantu, usahawan ataupun masyarakat biasa yang tak mau repot urusan birokrasi rumit perbankan. Bagi kaum milenial, fintech juga pas dengan gaya hidup mereka. Selain praktik, fintech juga menyangkut gaya hidup. Meminjam dana lewat fintech lebih bergengsi dari bank. Sama halnya kaum milenial lebih senang berbelanja daring daripada di mal, hanya karena pertimbangan gaya hidup.

Di samping membawa manfaat, fintech juga membawa ancaman dan masalah. Salah satunya, akan menggusur bank-bank formal dan konvensional. Dua dekade lalu, Bill Gates menyatakan, banking is necessary, banks are not. “Perbankan diperlukan, tetapi bank tidak dibutuhkan.” Pendiri Microsoft itu sudah memprediksi kehadiran virtual banking atau fintech.

Untuk menghadapinya, bank harus punya strategi. BRI, misalnya, berencana meluncurkan kredit online. Cara lain mempermudah prosedur pemberian kredit, khususnya UMKM. Biasanya, agunan menjadi masalah bagi UMKM untuk mendapat kredit bank. Kerja sama dengan, misalnya, PT Askrindo untuk menjaminkan kredit, UMKM bisa mendapat dana kredit secara mudah. Beberapa pemerintah provinsi seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat menganggarkan penjaminan kredit UMKM dari APBD.

Ilegal

Masalah timbul karena praktik fintech ilegal dan curang. Di antaranya, bunga kreditnya mencekik, penyalahgunaan data nasabah, penagihan tanpa etika, dan tindak penipuan lain. Contoh, penipuan oleh UN Swissindo. Dengan modus menyertakan sertifikat Bank Indonesia fiktif, organisasi ini menjanjikan penghapusan kredit bank setelah debitur menyerahkan sejumlah uang.

Demikian pula kasus investasi bodong oleh Koperasi Pandawa. Bermodal iming-iming tingkat bunga simpanan yang sangat menggiurkan, ribuan orang akhirnya terjebak sebagai korban penipuan. Kasus penipuan di sektor jasa keuangan terjadi lewat aplikasi online sesuai dengan ciri utama fintech.

Tekniknya pun sangat beragam.

Metode yang sering digunakan, pemberian pinjaman tanpa melihat riwayat kredit, permintaan transfer sejumlah dana sebagai syarat pencairan kredit, serta permintaan informasi PIN atau password rekening perbankan. Melihat berbagai masalah tersebut pada akhir November 2018 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memblokir 309 aplikasi dan 76 situs fintech ilegal.

Langkah ini mirip pemerintah Tiongkok. Secara historis industri fintech mulai populer di tirai bambu setelah otoritas perbankan mengetatkan penyaluran kredit pada 2010. Dalam laporan bertajuk “The Rise of Fintech in China: Redefining Financial Services,” Bank DBS dan Ernst & Young mencatat lima faktor pendorong bisnis fintech Tiongkok berkembang. Salah satunya, porsi kredit UMKM hanya 20-25 persen dari total pinjaman perbankan. Tak pelak kredit dari orang ke orang secara personal atau “peer to peer” (P2P) menjadi pilihan sumber dana para pelaku UMKM.

Masalah mulai muncul ketika terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan pengetatan likuiditas. Pada 2016 regulator tirai bambu menggambarkan industri ini sebagai skema Ponzi senilai 7,6 miliar dollar AS yang menipu hingga 900.000 orang. Tercatat sekitar 80 persen dari 6.200 platform P2P lending Tiongkok telah ditutup. Lantaran diawasi secara ketat di negeri asalnya, para pelaku kejahatan ini beralih menyasar ke negara lain, termasuk Indonesia.

BI mengantisipasi masalah fintech telah menerbitkan peraturan Nomor 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial. Isinya, seluruh penyelenggara fintech wajib terdaftar dan diawasi BI. Jumlah pelaku fintech sistem pembayaran resmi 45 penyelenggara. Demikian pula OJK juga mengeluarkan peraturan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis TI. OJK mencatat penyelenggara fintech P2P lending resmi per Oktober 2018 sebanyak 73 perusahaan.

Di samping PI dan POJK, perlu edukasi atau pembelajaran bagi masyarakat sangat untuk menangkal masalah-masalah yang ditimbulkan fintech. Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 menunjukkan, indeks inklusi keuangan Indonesia baru mencapai 67,8 persen. Artinya, masyarakat pengguna layanan jasa keuangan di Indonesia mencapai 67,8 persen. Namun, hanya 29,7 persen yang melek keuangan. Kesimpulannya, banyak orang yang telah memiliki akses keuangan, tidak dibekali pemahaman produk jasa tersebut secara memadai.

BI bersama otoritas lain memang secara berkala mengedukasi masyarakat. Namun, perlu disadari tanggung jawab edukasi bukan hanya tugas regulator. PBI Nomor 16/1/PBI/2014 tentang Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran menggarisbawahi, Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran juga wajib mengedukasi masyarakat

Materi edukasi, perlu mengingatkan konsumen agar tidak menjadi korban kejahatan fintech ilegal. Pastikan fintech tersebut terdaftar di BI atau OJK. Apabila terkendala, rakyat dapat mengonfirmasi langsung ke contact center, email, atau media sosial otoritas.

Masyarakat diharapkan tidak mudah tergiur penawaran yang terlalu muluk. Konsumen harus tetap waspada menyikapi janji tingkat pengembalian dana yang lebih tinggi dari lembaga keuangan formal pada umumnya. “Too good to be true, it is not true.” Sesuatu yang tampak terlalu baik biasanya menyimpan salah. Jadi, fintech baik memaksimalkan inklusi keuangan dan kepraktisan. Cegah masalah dengan memperhatikan PBI dan POJK .

Penulis Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip

#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang  #gayahidupproduktif, fintech, agent of change

Disadur dari

Selasa, 30 Oktober 2018

7 Karakteristik dari Pola Pikir yang Produktif

Sebenarnya apa sih pola pikir produktif itu? Kebanyakan orang berpendapat bahwa mereka memiliki pola pikir produktif yaitu ketika mereka dalam keadaan sibuk. Sebenarnya sibuk tidak bisa selalu diidentikan dengan produktivitas. Bisa jadi ketika kita sibuk, kita tidak benar-benar produktif dalam menyelesaikan tugas atau proyek.

Memiliki pola pikir produktif berarti kita fokus dan jelas terhadap apa tujuan yang ingin kita raih. Sehingga kita menggunakan semua kemampuan dan keahlian yang kita punya untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara yang lebih terorganisir.

Jadi apa saja sih karakteristik dari pola pikir yang produktif itu? Kita simak ulasan berikut ini:

1. Motivasi

Kita semua tahu bahwa motivasi merupakan faktor kunci dalam meraih tujuan kita. Kita perlu memiliki sesuatu yang senantiasa mendorong kita untuk melakukan sesuatu demi meraih tujuan. Meskipun terkadang motivasi bisa berfluktuasi seiring berjalan waktu, tetapi motivasi tetap menjadi unsur yang penting sebagai langkah awal untuk memiliki pola pikir yang produktif.

Jika kita tidak termotivasi untuk mengerjakan sesuatu, maka akan sulit untuk menjadi lebih produktif. Banyak penelitian membuktikan adanya keterkaitan antara motivasi dengan prestasi. Kita juga tahu bahwa segala sesuatu yang kita cita-citakan, pasti didukung oleh beragam motivasi untuk menyelesaikannya.

Mengatur pola pikir yang produktif adalah dengan membentuk motivasi yang jelas. Kita harus tahu apa sajakah motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik, yang mendorong kita untuk bisa sukses. Kemudian menjaga motivasi itu pada garis terdepan di pola pikir kita dan senantiasa menggunakannya. Hal tersebut niscaya akan memberikan efek produktif terhadap pola pikir kita sehari-hari.

2. Ketekunan

Meskipun motivasi adalah bagian penting dalam meraih tujuan kita, kegigihan dan ketekunan juga sangat dibutuhkan walau terkadang bisa sangat sulit untuk konsisten.

Kadang-kadang sekedar motivasi saja tidak cukup kuat untuk membantu kita melewati masa sulit, terutama ketika kita menganggap belum ada kemajuan atau progress dari pekerjaan kita. Kegigihan, ketekunan dan sikap pantang menyerah sangatlah penting untuk keberhasilan jangka panjang. Karena untuk mencapai tujuan atau cita-cita diperlukan sebuah perjuangan luar biasa. Selain itu, kita harus siap mengatasi hambatan dan tantangan yang selalu hadir untuk mengganggu pencapaian tujuan kita.

Ketekunan adalah faktor kunci dalam mengatasi segala hal. Tetap melangkah dan buatlah kemajuan walaupun sedikit asalkan tetap konsisten. Sikap mental tersebut akan memperkuat tekad kita dan membantu untuk kita menjadi lebih produktif.

3. Visi

Dalam rangka untuk bergerak menuju tujuan kita, kita perlu memiliki visi yang jelas tentang tujuan kita. Jika kita tidak tahu kemana kita akan pergi, bagaimana kita bisa membuat perencanaan untuk sampai ke titik akhir tujuan kita?

Selalu hadirkan gambaran mental dari visi kehidupan yang kita ciptakan sendiri. Visi akan membantu kita menjadi lebih produktif sepanjang hari Anda. Ada cara yang lain yang bagus untuk tetap selaras dengan visi yaitu dengan menggunakan visualisasi. Visualisasi banyak digunakan oleh atlet dan tokoh-tokoh terkenal untuk mencapai tujuan mereka.

Kekuatan visualisasi terbukti untuk mampu membuat kita dapat mengambil tindakan yang lebih kongkrit ke dalam kehidupan kita dan memiliki motivasi lebih untuk mencapai tujuan Anda. Visi yang jelas dan kongkrit sangatlah mutlak dibutuhkan agar kita menjadi produktif. Jaga selalu visi yang kuat dan yang dapat membimbing segala tindakan kita.

4. Sikap Positif

Sikap Positif mutlak harus dimiliki,  bukan hanya untuk pola pikir produktif tetapi juga untuk pola pikir sukses pada umumnya. Kita perlu tetap menjadi positif jika kita ingin mencapai hasil yang positif juga dalam kehidupan kita.

Sikap kita adalah faktor penting dalam bagaimana kita menjalani hidup. Dan kita sendiri yang memutuskan sika papa yang ingin kita ambil. Meskipun kadang kita tidak bisa mengontrol faktor-faktor eksternal, teapi kta dapat selalu mengontrol sikap kita. Melihat sesuatu dari segi positifnya mutlak diperlukan untuk menjadi produktif dan membantu kita mencapai tujuan.

Terkadang kita memiliki pikiran negatif, hal itu sangatlah manusiawi. Tetapi kabar baiknya kita dapat memutuskan untuk mengubah pikiran-pikiran negatif menjadi positif. Kita dapat memutuskan untuk tidak membiarkan pikiran negatif mengatur kehidupan kita. Tetap positif dan aktif bekerja secara prduktif dan lihatlah hasil apa yang kit peroleh.

5. Jalani Rutinitas

Rutinitas yang besar untuk masuk ke keadaan mental yang sangat produktif. Kata “rutin” mungkin terdengar membosankan, tetapi merupakan elemen mendasar untuk menciptakan pola pikir yang produktif.

Waktu terbaik untuk membangun rutinitas adalah di pagi hari. Membangun rutinitas akan membantu kita masuk ke dalam mentalitas yang tepat untuk produktif. Buat rutinitas yang memungkinkan kita untuk merangsang kinerja otak kita, membuat kita termotivasi dan memberikan kejelasan tentang visi kita.

6. Fokus pada Satu Hal

Jika ada banyak hal yang harus dikerjakan, tentunya bisa membuat kita kewalahan dan pada akhirnya membuat kita merasa kurang produktif. Kurangi atau bagi menjadi bagian-bagian kecil pekerjaan dan berusaha focus untuk menyelesaikan bagian demi bagian pekerjaan tersebut.

Berfokus pada satu hal dapat menjadi daya pacu untuk produktivitas kita. Memilih satu tugas setiap hari yang kita anggap terpenting untuk segera diselesaikan. Jika kita sudah menyelesaikan satu tugas terlebih dahulu, maka pola pikir kita akan memacau kita melanjutkan menyelesaikan pekerjaan yang lain.

Jangan biarkan adanya gangguan dan hambatan yang menghalangi kita untuk focus pada satu tugas. Kemudian apabila kita telah selesai menyelesaikan satu tugas, maka anggaplah tugas-tugas yang lain sebagai bonus. Hal tersebut akan memberikan perasaan nyaman dan membantu kita untuk lebih termotivasi agar tetap selalu produktif.

7. Perhatian

Menjadi awas atau siaga juga dapat membantu Anda untuk membuat mentalitas yang produktif. Sikap awas atau siaga di setiap waktu dapat membantu mempertegas ketenangan mentalitas kita. Setiap tugas yang kita kerjakan harus selaras dengan tujuan utama kita. Sehingga kita menjadi lebih perhatian kepada tujuan yang ingin dicapai dan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk meraih tujuan tersebut.

Kesimpulan

Jika kita sedang berjuang untuk mencapai tujuan atau cita-cita kita, lihat dulu pola piker kita. Memiliki pola pikir produktif adalah kunci utama dalam meraih kesuksesan dalam segala hal.

Mengatur diri untuk menjadi sukses dengan mengikuti langkah-langkah di atas tentu bisa membuat pola pikir kita menjadi produktif. Hal tersebut kemudian mempengaruhi kehidupan Anda dan berpotensi meningkatkan produktivitas Anda.

Pola pikir kita adalah segalanya. Pola piker dapat menentukan setiap keberhasilan dan prestasi dalam kehidupan kita. Yang kita butuhkan adalah untuk mengembangkan pola pikir yang benar. untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diubah menjadi pola pikir yang produktif.



#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang  #gayahidupproduktif, #gayahidup, agent of change

Senin, 15 Oktober 2018

Cara Mengubah Stress Menjadi Energi Positif

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah topik berjudul "Cara Mengubah Stress Menjadi Energi Positif". Sebelumnya mungkin kita mengenal stres dari sisi negatif. Kita beranggapan bahwa stress itu berbahaya dan tidak baik bagi diri kita. Maka di kesempatan ini, kita akan berbicara soal sisi positif dari stres, bagaimana ia bisa berdampak baik bagi hidup kita.
Kelly Mcganigal pernah menulis buku berjudul "The upside of stress" yang dirilis pada Mei 2015, menegaskan bahwa stres sebenarnya baik untuk diri kita. Selama kita memiliki mentalitas yang tepat tentang hal itu, maka stres akan menjadi energi positif bagi diri kita.
Stres hanya akan berbahaya bagi kesehatan, apabila kita berpikir demikian. Namun hidup yang bahagia sebenarnya melibatkan stress. Kita dapat mengarahkan stress di dalam diri menjadi sebuah energi yang dapat meningkatkan kinerja kita.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 30.000 orang dewasa di amerika serikat menunjukan bahwa 43% dari mereka yang mengalami stres dan juga berkeyakinan bahwa stres itu berbahaya memiliki potensi yang besar terhadap kematian dini.
Sementara itu, mereka yang mengalami stres namun tidak menganggap stres itu berbahaya memiliki potensi yang kecil terhadap kematian dini.
Dari penelitian tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa kepercayaan dan pikiran negatif terhadap stres lah yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Bukan stres itu sendiri melainkan persepsi kita terhadap stres.
Oleh karena itu, Rubahlah cara pandang dan keyakinan kita terhadap stres maka stres akan menjadi suatu hal yeng berdampak positif bagi hidup kita.
Bagaimana cara kita merubah stres?
Mulai saat ini, kita harus melihat stres dari sisi yang berbeda, yakni dari sisi positif. Memandang stres sebagai suatu hal yang baik dapat mengubah respon tubuh kita terhadap stres dan dapat menjadikan diri menjadi lebih baik dan lebih sehat.
Apabila kita berada dalam kondisi tertekan, jantung berdegup kecang kemudian bernafas lebih cepat. Maka itu pertanda kita mengalami kecemasan. Kita sedang berada dalam kondisi cemas. Jika pada saat itu kita memandang stres dari sisi negatif maka, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Namun jika sebaliknya, kita memandang stres dari sisi positif maka itu akan menjadi sebuah energi yang sangat baik bagi tubuh kita.
Memandang stres dari sudut yang negatif bukan hanya berdampak buruk bagi tubuh saja, melainkan juga berdampak buruk bagi kehidupan sosial. Di dalam tubuh ada yang namanya hormon oksitoksin yang juga disebut dengan insting sosial.
Hormon ini berhubungan dengan insting sosial pada otak dan dapat memperkuat hubungan sosial kita dengan orang-orang disekitar.
Hormon oksitoksin akan semakin aktif dan produktif seiring dengan semakin intensnya kontak dan dukungan sosial yang kita bangun. Menariknya, kontak dan hubungan sosial ini sering terjadi justru ketika kita sedang berada dalam keadaan stres atau tertekan.
Kesimpulan!
Yang bisa kita ambil dari apa yang sudah saya sampaikan di atas adalah stres sama sekali tidak berdampak buruk bagi kesehata kita. Namun cara pandang dan pola pikir kitalah yang dapat membuat stres menjadi berbahaya.
Mulailah merubah cara pandang dan pola pikir terhadap stres maka hidup pun akan menjadi lebih sehat dan bahagia.
#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang  #gayahidupproduktif, gaya hidup produktif, agent of change, Investasi

Senin, 17 September 2018

Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Pantang Menyerah Wujudkan Impian

Siapa yang tak kenal brand Honda? Ya, Honda adalah produsen otomotif asal Jepang yang produknya kini mendunia. Nama Honda diambil dari nama pendirinya yaitu Soichiro Honda, lahir pada 17 November 1906, Soichiro Honda tinggal bersama keluarganya di Shizuoka, keluarganya bukanlah orang kaya.

Ayahnya, Gihei Honda adalah seorang pandai besi dan membuka usaha bengkel reparasi sepeda. Masa kecil Soichiro Honda banyak dihabiskan untuk membantu ayahnya di bengkel.
Pada tahun 1922 di usianya yang ke-15, Honda merantau ke Tokyo untuk mencari kerja, awalnya Ia diberi tugas sebagai cleaning service dan pengasuh anak majikannya di sebuah bengkel, hingga akhirnya ia diberi kepercayaan untuk menjadi mekanik mobil di bengkel tersebut. Ia 6 tahun bekerja sebagai mekanik, pada tahun 1928 Honda kembali ke kampung halamannya untuk membuka cabang usaha bengkel tersebut (Arto Shokai).

Di tahun 1937 berbekal usaha dan kegigihannya membuat cincin piston (ring piston) Ia mendirikan Tōkai Seiki yang memproduksi ring piston untuk Toyota. Usahanya tidak berjalan mulus, pada masa Perang Dunia ke-2, tahun 1944 sebuah pesawat pembom telah menghancurkan pabriknya. Dan satu lagi pabrik di Iwata hancur karena gempa bumi pada tahun 1945. 

Setelah perang, Soichiro Honda kemudian menjual sisa-sisa pabriknya yang masih bisa diselamatkan ke Toyota dan menggunakan hasil penjualannya untuk mendirikan Honda Technical Research Institute pada tahun 1946.

Pada tahun 1948 ia mulai memproduksi sepeda motor tipe A yang digerakkan oleh mesin produksi masal yang dirancang oleh Honda dan diikuti oleh Tipe D dengan rangka baja press yang menjadi model pertama dalam seri dream of motorcycle

Nah, perjalanan meraih impian dari sang pioneer Honda ternyata berat juga ya. Yuk, simak beberapa pelajaran yang bisa kamu petik dari sang pioneer Honda.

1. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran

Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Pantang Menyerah Wujudkan Impianjapanesenostalgiccar.com
When you fail, you also learn how not to fail
Keberhasilan Soichiro Honda dalam mendesain mesin tidak hadir secara ajaib, tapi membutuhkan usaha, kerja keras, dan tak luput dari kegagalan. Pada saat gagal itulah terdapat pelajaran yang dapat dipetik agar tidak gagal di langkah berikutnya. Kegagalan adalah saatnya introspeksi.

2. Adanya harapan membuat kita dapat melupakan saat-saat sulit

Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Pantang Menyerah Wujudkan Impiancarfromjapan.com
Hope makes you forget all the difficult hours
Serangkaian kegagalan yang terjadi sepanjang eksperimennya tidak membuat Soichiro Honda mundur, justru hal ini membuatnya semakin gigih karena Ia memiliki harapan yang ingin diwujudkan. Perjalanan kehidupannya pun tidak mudah, ditambah kondisi perang yang pada saat itu cukup menyulitkan.

3. Berani menghadapi tantangan

Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Pantang Menyerah Wujudkan Impiancarfromjapan.com
Success represents the 1 percent of your work which results from the 99 percent that is called failure. Instead of being afraid of the challenge and failure, be afraid of avoiding the challenge and doing nothing
Bagi Soichiro Honda kesuksesan adalah representasi kerja keras dan kegagalan. Kesuksesan menurutnya terdiri atas 1 persen usaha dan 99 persen kegagalan, karena menurutnya, kegagalan adalah hal yang bermakna.

Tanpa adanya kegagalan kesuksesan tidak akan terwujud. Soichiro Honda berpesan bahwa tidak perlu takut pada kegagalan, takutlah jika kamu menghindar dan tidak berani mencoba.

4. Sukses memerlukan semangat pioneer

Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Pantang Menyerah Wujudkan Impiancarfromjapan.com
Succes can be achieved only through repeated failure and introspection
Sukses memerlukan semangat yang tinggi sebab hanya bisa diperoleh melalui kegagalan yang berulang, introspeksi, dan ketabahan.
Sebelum sukses mendirikan pabrik Honda, perjalan Soichiro Honda sangat berliku. Pada tahun 1938 ia mengembangkan ring piston dengan harapan dapat dijual kepada Toyota, namun ring piston buatannya tidak memenuhi standar mereka.
Ia kembali memperbaiki temuannya. Akhirnya setelah berjuang selama dua tahun untuk memperbaiki, ring piston berhasil dibuat dan membuat kontrak dengan Toyota.

5. Jangan menyerah

Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Pantang Menyerah Wujudkan Impiandictio.id
I do not regret the thousand of times I came home empty-handed, having lost all my ammunition and bait. When the days get as gloomy as that, then you know you will soon find the treasure
Memiliki kontrak dengan Toyota bukan berarti Soichiro Honda telah sukses. Pabrik ring piston yang didirikan justru hancur ketika terjadi serangan udara pada Perang Dunia ke 2. Apakah ia menyerah? Tidak.
Di antara yang berserak Ia membangun kembali pabriknya dengan material seadanya yang tersedia saat itu. Tidak berhenti sampai di situ, sebuah gempa bumi kemudian meratakan pabriknya. Keadaan perang membuat kelangkaan bahan bakar, banyak orang beralih menggunakan sepeda dan berjalan kaki.
Bagaimana dengan produksi ring pistonnya? Terjadi penurunan. Tetapi Honda menolak menyerah, ia membuat mesin kecil dan menempelkannya pada sepeda. Inilah cikal bakal produksi sepeda motor oleh Honda.

6. Kejar peluang yang muncul

Kisah Inspiratif Soichiro Honda, Pantang Menyerah Wujudkan Impianjapanesenostalgiccar.com
Raise the sail with your stonger hand
Kutipan diatas merupakan sebuah peribahasa dari Jepang yang secara harfiah berarti "Angkat layar dengan tanganmu yang lebih kuat". Maknanya adalah kejar peluang yang ada dengan sekuatnya tenaga. Setiap peluang adalah suatu kemungkinan, jadi jangan menyerah.
Gimana guys menginspirasi kan? Soichiro Honda tetap semangat dan pantang menyerah dengan kegagalan untuk mewujudkan cita-citanya, Ia dapat beradaptasi dalam menghadapi hambatan dan justru melihat adanya peluang dari hambatan tersebut.
Tetap semangat ya, maju terus pantang mundur wujudkan mimpimu. Ingat! The power of dreams.
Dyah M Photo Community Writer Dyah M
Birds don't just fly, they fall down and get up (Zootopia) 


#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang  #gayahidupproduktif, agent of change, #agentofchange

Investasi Jangka Panjang

Menanamkan dana untuk investasi merupakan pilihan yang tepat untuk masa depan. Pilihan investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan...