Tampilkan postingan dengan label konsumerisme. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label konsumerisme. Tampilkan semua postingan

Senin, 25 Juni 2018

Bagaimana masyarakat dulu merayakan Lebaran

Salah satu hal yang tak disukai kaum single selama silaturahmi Lebaran adalah pertanyaan soal jodoh. 

Tradisi mengaitkan momentum Lebaran dengan jodoh bisa jadi akarnya memang ada dalam kebiasaan masyarakat Indonesia. Di beberapa daerah, sekitar seabad lalu, Lebaran menjadi momentum masyarakat mencari jodoh.

Daerah di mana saja? Berikut ini cara orang merayakan lebaran sekira setengah hingga satu abad lampau di berbagai kota.

Banyuwangi, Jawa Timur

Pagi hari, cara Orang Osing, penduduk setempat di Banyuwangi, mengisi lebaran tiada beda dengan kebanyakan orang di berbagai tempat. Pergi sembahyang ke masjid atau tanah lapang. “Tetapi perayaan yang lebih menarik dan lebih besar-besar ialah sesudahnya. Dan biasanya dilakukan sore hari,” catat majalah Terang Boelan, Nomor 7-8, 1954.

Wong Osing meramaikan jalan antara pukul 15.00 sampai 18.00. Mereka menggelar arak-arakan dengan bermacam-ragam kendaraan. Antara lain dokar, sepeda, dan mobil open kap. “Semua dihias dengan seindah-indahnya,” tulis Terang Boelan.

Kebanyakan peserta arak-arakan adalah perempuan. Sisanya anak-anak kecil. Para pemuda berjejeran di tepi jalan menyaksikan arak-arakan. “Akibat yang biasanya menyusul dari arak-arakan itu ialah sesudah selesai perayaan Idul Fitri banyak terjadi di sana-sini pertunangan,” tulis Terang Boelan.

Terang Boelan tak bisa memastikan sejak kapan tradisi ini bermula. Tapi mereka menyebut kebiasaan ini berakar dari karakter Wong Osing yang patuh dan taat agama. “Karena yang demikian itu, maka di dalam pergaulan hidup sehari-hari, artinya penduduk dari masyarakat biasa, ada batas-batas yang sangat keras. Terutama antara si gadis dan jejaka.”

Para orangtua mencari waktu tepat bagi para gadis dan lelaki bujang untuk saling bertemu dan bergaul. Hari itu ialah lebaran pada bulan Syawal dalam kalender Islam. Jika saling kepincut satu sama lain di arak-arakan, para gadis dan lelaki bujang boleh meneruskan ke hubungan lebih lanjut. 

Tak jarang mereka langsung menikah beberapa hari selepas Lebaran.

“Bulan Syawal adalah bulan yang baik untuk melangsungkan perkawinan atau pertunangan,” ungkap Terang Boelan.

Jakarta

Suara bedug dan takbir tanpa henti selepas Isya pada malam menjelang lebaran di Jakarta. Penduduk tempatan bilang malam itu Malam Tekebiran. Anak kecil berkerumun rebutan memukul bedug. Orang dewasa memperbaiki kursi di rumah, menyiapkan pakaian baru, dan mengkapur dinding rumah.

Pasar ramai bukan main. Orang berjubelan mencari kulit ketupat dan kebutuhan bahan panganan. Sebab selama lebaran dan beberapa hari setelahnya pasar akan tutup. “Lebaran sonder (tanpa) ketupat tak mungkin terjadi di Jakarta,” tulis majalah Nasional, 6 Juli 1951.

Pada pagi hari lebaran, penduduk beragama Islam berduyun-duyun memenuhi Lapangan Banteng. Bersama Presiden Sukarno, mereka menegakkan sembahyang Ied. Kampung dan jalanan seketika lengang. Baru ramai lagi selepas sembahyang Ied. Penduduk ke luar rumah dengan pakaian baru, memenuhi tram listrik menuju rumah atau makam kerabat.

Penduduk Pasar Ikan mengunjungi rumah kerabat menggunakan perahu sembari membawa panganan khas berupa dodol dan kue satu (kacang hijau). Mereka akan berkata kepada kerabatnya, “Sale-sale kate minta diampunin,” ungkap Nasional.

Pemuda dan pemudi yang ingin plesiran dan cari jodoh di hari kemenangan pergi ke Gedung Arca, sekarang dikenal sebagai Museum Nasional. Dulu, mereka sebut gedung itu sebagai ‘Gedung Jodoh’, tempat cinta bertemu dan bersemi. Penduduk lain plesiran ke pantai Cilincing. Udara masih segar dan “Mereka memandangi laut biru,” tulis Nasional.

Blitar, Jawa Timur

Soebagijo Ilham Notodidjojo, jurnalis dan penulis buku-buku biografi tokoh nasional kelahiran Blitar tahun 1924, pernah mencatat perayaan lebaran di Blitar pada 1900 hingga 1950-an dalam “Lebaran Setengah Abad yang Lalu”, termuat di majalah Terang Boelan edisi Lebaran 1955.

Soebagijo berkisah tradisi baru orang Blitar berkirim ucapan selamat lebaran dan permohonan maaf melalui kartu atau surat. “Adapun yang menjadi sebab-musababnya banyak sekali. Entah karena soal pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkannya. Entah disebabkan karena lain soal lagi,” tulis Soebagijo. Kartu dan surat Lebaran menjadi pengganti kehadiran keluarga.

Tradisi lama masyarakat Blitar ialah ngabekti dan nyuwun pangestu. Ngabekti berarti bersujud dan mencium lutut orangtua, sedangkan nyuwun pangestu berupa permohonan minta doa restu dari orangtua.

“Pada masa dahulu sekira setengah abad yang lalu, orang yang ngabekti kepada orangtua itu tidak anak cucu saja, tetapi juga sanak saudara yang sudah agak jauh,” ungkap Soebagijo.

Kedatangan kerabat jauh bertujuan untuk mempererat lagi hubungan di antara keluarga. Para orangtua biasanya akan menjelaskan silsilah dan hubungan kekerabatan anak cucu dengan kerabat jauh tersebut sehingga mereka saling mengenal dan bisa memperluas persaudaraan. “Di sinilah antara lain letak keindahan orang merayakan hari Lebaran,” tulis Soebagijo.

Selain ngabekti dan nyuwun pangestu, masyarakat Blitar pernah punya tradisi rampogan ketika Lebaran. Rampogan berarti beramai-ramai membunuh harimau dengan tombak.

Tradisi rampogan berlangsung sejak abad ke-19 dan digelar di alun-alun kota selepas sembahyang Idulfitri. Tapi pada 1905, pemerintah kolonial melarangnya. “Menurut kata setengah orang, pemerintah Hindia Belanda takut kalau orang Jawa menjadi pemberani semua,” tutup Soebagijo.

Surabaya, Jawa Timur

Bunyi letusan dinamit terdengar tiga kali di Surabaya lepas magrib, sehari menjelang Lebaran. Tanda bahwa puasa telah berakhir. Setelah itu, suara takbir keluar dari masjid dan langgar-langgar. Sejumlah orangtua dan perempuan pergi ke perempatan dan tempat sungil menyebar kembang sesajen.

Pada malam lebaran, ibu-ibu di pelosok kampung mengundang ke rumah untuk mereka yang baru lepas dari takbiran. Sekadar menikmati hidangan nasi kuning, gulai ayam, apem, serabi, wedang, dan roti kukus yang lezat. “Selamatan ini dimaksud untuk malam penutup,” tulis Djumala dalam “Masjarakat Surabaja di Hari Lebaran”, termuat di majalah Terang Boelan, Nomor 7-8, 1954.

Pada pagi hari lebaran, masyarakat Surabaya beribadah seperti umat Islam lainnya. Selepas tegak sembahyang lebaran, mereka ke luar rumah untuk bersilaturahmi. Anak-anak kecil berharap memperoleh isi untuk kantong celananya. Orang dewasa memberi anak kecil itu beberapa picis uang. 

Cukup untuk membuat riang hati anak-anak kecil.

Kebun binatang Surabaya penuh oleh pengunjung. Sebab “untuk penduduk Surabaya, satu-satunya tempat tamasya cuma kebun binatang,” tulis Djumala. Mereka bertumpukan seperti ikan pindang, bercampuran dengan copet dan pengemis yang coba mengais sedikit peruntungan di hari Lebaran.
Terdengar pula suara bumbung pelontar mercon. Bumbung terbuat dari bambu tua sepanjang satu meteran. Ada lubang di punggung pangkalnya untuk diisi karbit. Orang lalu menyulut karbit itu dengan api, lalu melontarlah mercon itu dari mulut bumbung. “Bunyinya kelu, macam bunyi meriam zaman purba,” terang Djumala.

Orang Surabaya menyalakan bumbung untuk dua alasan: merayakan lebaran dan berlomba. Bumbung siapa paling kencang, dialah pemenang. Yang bunyinya mendem, harus siap menerima ejekan di hari kemenangan. (drs)


#gayahidupproduktif #investasi #investasicerdas
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena
KOMPAS.com - Gaya hidup memang menjadi salah satu hal yang memengaruhi keuangan seseorang. Dengan gaya hidup yang tidak sehat, sangat mungkin membuat keuangan berantakan, akibat boros, atau bahkan harus membayar biaya pengobatan yang mahal karena mengonsumsi makanan dan minuman yang mudah mendatangkan penyakit. Tak dimungkiri, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menerapkan gaya hidup sehat itu butuh biaya mahal, bahkan cenderung rumit. Berbagai alasan sering menjadi penyebab pola hidup sehat sulit diterapkan. Padahal, sejatinya dengan gaya hidup sehat, maka akan sangat membantu keuangan Anda. Tanpa disadari, jika dijalankan dengan tepat, maka gaya hidup sehat mampu memberikan banyak kegunaan, baik bagi tubuh, maupun keuangan. Gaya hidup sehat bukanlah sulit untuk dilakukan jika Anda memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi. Lalu, bagaimana menerapkan gaya hidup sehat yang mudah dilakukan dan bisa membuat kantong juga sehat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Ini Bisa Membuat Kantong Sehat", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/28/113450726/gaya-hidup-ini-bisa-membuat-kantong-sehat.

Editor : Erlangga Djumena

Selasa, 01 Mei 2018

Mensos Ingatkan Perempuan Jauhi Perilaku Konsumtif


Jambi - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan kaum perempuan agar menjauhi perilaku konsumtif dan materialistisyang kini mulai merasuki sebagian kalangan di Indonesia.


"Akibat konsumerisme, rasa solidaritas dan kesetiakawanan sosial terhadap mereka yang miskin dan kurang beruntung menjadi berkurang," kata Khofifah di hadapan Muslimat NU di Kabupaten Merangin, Jambi, Minggu (19/2).



Khofifah mengatakan perilaku materialistik dan konsumtif masyarakat menjadi salah satu pemicu tindak pidana korupsi. Tidak jarang laki-laki atau suami terpaksa melakukan tindakan korup untuk memenuhi keinginan para istri.



Dikatakan, mayoritas pelaku tindak pidana korupsi adalah laki-laki. Tapi, hampir setiap kasus korupsi juga melibatkan peran perempuan.



"Syukuri apa yang ada. Kalau suami hanya mampu membuatkan rumah ukuran 8x12 ya bersyukur atau cuma hanya mobil kecil ya bersyukur juga. Jangan menuntut yang lebih," tuturnya.



Menurut dia, maraknya layanan belanja online turut menyumbang perilaku konsumtif masyarakat, terutama kaum perempuan.



Beragam produk menarik yang ditawarkan, kemudahan memilih barang dan bertransaksi, sampai pengiriman dalam waktu cepat, menjadikan perilaku "gila belanja" semakin menjadi-jadi.



"Boleh dibilang 'line shopping' telah menjadi gaya hidup baru," kata Menteri yang senantiasa tampil bersahaja ini.



Ditambah dengan semakin mudahnya orang memperoleh fasilitas kartu kredit dari perbankan, kata dia, tanpa sadar akhirnya banyak pula yang terjebak pada tumpukan utang karena tidak sanggup membayar cicilan.



"Tidak jarang ada orang yang membeli sesuatu bukan karena butuh, tapi sekadar mengejar gengsi dan gaya hidup mewah," imbuhnya.



Menurut Khofifah, daripada menyuburkan prilaku konsumtif, ada baiknya jika uang yang dimiliki ditabung. Apalagi saat ini biaya kebutuhan hidup, pendidikan, dan kesehatan semakin bertambah mahal sehingga diperlukan pola hidup hemat.



Dalam kesempatan itu, Khofifah yang juga Ketua Umum Pucuk Pimpinan Muslimat NU melantik Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Merangin dan mendeklarasikan laskar antinarkoba Merangin.

Investasi Jangka Panjang

Menanamkan dana untuk investasi merupakan pilihan yang tepat untuk masa depan. Pilihan investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan...