Tampilkan postingan dengan label sccaparkost. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sccaparkost. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 Juni 2019

Gaji Sebesar Apapun Kalau Gaya Hidup Tinggi, Ya Nggak Akan Cukup!

Perubahan besar dalam hidup bisa sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan budaya yang ada di dalam keluarga. Kesuksesan yang diraih saat ini pun bisa terwujud karena pelajaran penting yang ditanamkan sejak kecil.


ACEHSATU.COM | BANDA ACEH – Nasihat orangtua atau tradisi dalam keluarga bisa membentuk pribadi kita saat ini.
Perubahan besar dalam hidup bisa sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan budaya yang ada di dalam keluarga.
Kesuksesan yang diraih saat ini pun bisa terwujud karena pelajaran penting yang ditanamkan sejak kecil.
Kata Bapak, jalani hidup itu yang biasa-biasa saja, karena yang penting itu hidup tenang dan damai tanpa utang.
Meskipun hidup biasa-biasa saja kadang memang selalu direndahkan dan tak dihargai orang.
Jadi dari zaman aku kecil, almarhum bapak selalu bilang untuk hidup yang sederhana, jangan memaksakan kehendak dan kemauan yang bersifat konsumtif saja. Biaya hidup sama dengan gaya hidup.
Kalau gaya hidup sudah tinggi, biaya hidup juga tinggi. Jadi gaji sebesar apapun kalau gaya hidupnya tinggi ya nggak akan cukup.Untuk itulah bapak selalu bilang untuk selalu bersyukur dalam hal apapun kepada anak-anaknya, termasuk kepadaku yang sampai saat ini omongan itu selalu aku pegang.
Pernah suatu hari omongan itu benar-benar menjadi cermin di saat hari gajian tiba, aku dan temanku yang menerima gaji di tanggal yang sama selalu mengeluh dengan gaji yang dia terima.
Padahal kalau mau dibandingkan dengan gajiku, gajiku masih jauh di bawah dia. Yah gaji dia lebih tinggi daripada gajiku.
Tapi kenapa dia selalu mengeluh? Ternyata jawabannya karena duit dia habis untuk menutupi utang dan beberapa cicilan yang dia punya.
Dan aku bersyukur bapakku pernah berpesan untuk selalu hidup sederhana, meskipun kadang kesederhanaan itu selalu dipandang rendah dan diolok.
Misal saja dari penampilan, aku yang berpenampilan biasa aja dan tak ada barang mahal apalagi bermerek, berbeda sekali dengan temanku yang penampilannya wow sekali dan selalu pamer barang yang dia punya dengan merek yang dia pakai.
Ya begitulah pokoknya!
Dari kejadian itu aku melihatnya sebagai pelajaran hidup, bukan hanya dari satu sisi, tapi melihat dari sisi berbeda.
Setiap orang berhak memilih jalan hidupnya sendiri, mau bagaimanapun dan mau seperti apapun, di balik itu ada konsekuensi yang harus dijalani. Misal mau bergaya keren macam apa kalau tidak ada duit ya ujung-ujungnya minjem/ngutang meski gaji pas-pasan, begitu sebaliknya berpenampilan sederhana menyesuaikan gaji juga tidak membuat orang lain rugi.
Toh duit ya duit sendiri, dan aku memilih untuk hidup yang sederhana seperti yang almarhum bapak aku bilang meski dipandang sebelah mata.


#GayaHidupProduktif #ayoinvestasi #AgentOfChange #ubahcarapandang #sccaparkost #scc #aparkost #YEP

Jumat, 01 Maret 2019

Kemenkeu Andalkan Generasi Milenial dan Ibu Rumah Tangga Biayai Defisit

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memiliki strategi untuk mencari pembiayaan guna menambal defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Salah satunya, melakukan pendalaman pasar investor terutama kelompok millenial dan ibu rumah tangga.

"Kami terus melakukan strategi untuk melakukan pendalaman market, bersama-sama OJK dan BI, kita masuk ke retail juga, itu dikaitkan juga dengan keinginan untuk mendapatkan investor base dari surat-surat berharga negara," ujar dia di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

"Karena kalau investornya makin banyak terutama di kelompok milenial, kita sudah buat komunitas investor di Indonesia yang lebih kuat, sehingga tidak mudah terombang-ambingkan apabila ada sentimen global. Opsi terakhir kita juga melihat growing part berasal dari millenial selain ibu rumah tangga," lanjut dia.

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan investor generasi milenial cukup agresif dalam beberapa waktu belakangan. Hal ini menggambarkan edukasi investasi semakin baik.

"Dari segmen usia, millenial tumbuhnya cukup tinggi dari sisi jumlah investornya, mereka growing, ini menggambarkan bahwa edukasi investasi semakin baik dan kemauan diversifikasi dari tabungan mereka juga baik," jelasnya.


Sri Mulyani melanjutkan, upaya lain untuk menambal defisit APBN adalah dengan mengamati kondisi masrket dalam negeri dan luar negeri. Kemudian, pemerintah juga melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan agar tetap mampu merefleksikan kebutuhan dalam negeri dan kewajiban pembayaran.
"Kita harus melihat kondisi market dalam negeri maupun luar negeri. Dari sisi pertama, trend cost of fund-nya, The Fed sudah naikkan suku bungs dan BI lakukan adjustmen, kami tentu harus melakukan strategi bagaimana mendapatkan pendanaaan yang paling aman dan yang paling murah," tandasnya.

#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang  #gayahidupproduktif, sccaparkost

Disadur dari

Minggu, 24 Februari 2019

Mempersiapkan dana pensiun mulai usia 20 tahun

Penghasilan yang didapatkan sejak usia muda bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan saat ini saja. Namun, Anda juga perlu memikirkan perencanaan keuangan jangka panjang hingga usia pensiun. 

Dana pensiun sangat diperlukan untuk mempersiapkan hari tua agar tidak mengalami kesulitan finansial.

Berikut tip menabung dana pensiun mulai usia 20 tahun demi hari tua yang lebih baik:

Usia 20

Anda sudah bisa menabung dana pensiun mulai dari usia 20-an. Sebab, semakin awal Anda menabung, maka semakin lama investasi akan tumbuh dan semakin sedikit Anda harus menabung dari waktu ke waktu, kata Arielle O 'Shea, seorang jurnalis keuangan untuk NerdWallet. 

Dalam mengatur keuangan, ikuti aturan 50-30-20. Gunakan 50 persen dari penghasilan untuk kebutuhan makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Lalu 30 persen dikeluarkan untuk hiburan, dan 20 persen untuk tabungan termasuk pembayaran jangka panjang dan dana pensiun.

Anda pun harus memisahkan dana pensiun dan dana darurat. Sebab, dana pensiun sebaiknya tidak digunakan untuk menutupi pengeluaran yang tidak direncanakan. Dana pensiun, seperti namanya, adalah tabungan untuk hari tua, bukan untuk sesuatu yang tiba-tiba terjadi, seperti kehilangan pekerjaan atau sakit.

Saat usia 20-an, belajarlah investasi secara agresif. Anda bisa berinvestasi setidaknya 80 persen dalam saham karena masih memiliki 30 atau 40 tahun untuk pulih dari penurunan pasar saham jangka pendek yang menakutkan dan masih menghasilkan banyak uang.

Usia 30

Memasuki usia 30, Anda harus bisa lebih menghemat sebagian besar penghasilan dan hidup dengan sedikit uang atau mengambil pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan pada usia 30-an adalah hindari meningkatkan gaya hidup Anda saat gaji meningkat. Hiduplah sesuai kemampuan, maka Anda akan membuahkan hasil dalam jangka panjang.

Akan lebih sulit bila pada usia ini Anda sudah berkeluarga dan memiliki anak. Ada kemungkinan menabung dana pensiun jadi lebih rumit karena membutuhkan biaya lebih banyak untuk masa depan anak.

Tak cukup hanya menyimpan tabungan, Anda pun perlu berinvestasi secara agresif dengan mengalokasikan 80 hingga 90 persen aset ke beragam saham.

Usia 40

Memasuki usia 40, teruslah menabung untuk masa pensiun. Bagaimana jika Anda sudah berusia 40 tahun dan belum memiliki dana pensiun? Jangan panik. Masih ada beberapa tahun ke depan untuk bekerja dan mengejar ketinggalan.

Segera buat rencana dana pensiun dan fokus melakukan yang lebih baik ke depan, mulailah catat pengeluaran setiap bulan. Pilihan ini akan membantu Anda memahami apa yang diperlukan bagi untuk menabung dana pensiun.

Anda perlu berkomitmen untuk menabung dalam jumlah yang wajar untuk sisa tahun kerja Anda sehingga Anda dapat menebus waktu yang hilang.

Investasi yang tepat untuk dana pensiun

Untuk menyiapkan dana pensiun, ada beberapa instrumen investasi yang bisa Anda pilih, yaitu investasi saham, reksadana pasar uang, deposito berjangka, investasi emas, dan BPJS Ketenagakerjaan. 

Anda juga bisa mencoba asuransi investasi, Real Estate Investment Trust atau REITs, dana anuitas, dan obligasi korporasi.



#GayaHidupProduktif #2019GantiGayaHidup #AgentOfChange #ubahcarapandang #sccaparkost #scc #aparkost #YEP

Minggu, 20 Januari 2019

Gak Cukup Nabung, 5 Prinsip Ini yang Bikin Kamu Kaya di Usia Dini Lho!

Semua orang pasti akan sangat bersyukur diberikan kekayaan yang bisa mencukupi kebutuhan hidup. Kebutuhan sandang, pangan, dan papan bisa tercukupi. Syukur-syukur, masih ada sisa untuk belanja atau pergi tamasya. Realitanya, menjadi kaya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan!

Selama ini, sebagian millennials berusaha menjadi kaya dengan bekerja, berhemat, dan menabung. Tapi, hal ini ternyata gak cukup karena ada beberapa prinsip yang musti kamu pegang hingga nanti tua. Apa saja itu? Yuk, kita cek satu per satu prinsip yang bisa bikin kamu kaya di usia dini!

1. Bikin goals pribadi untuk meningkatkan pendapatanmu. Bisa bekerja lebih giat supaya naik gaji atau berbisnis di luar jam kerja

Meningkatkan pendapatan bisa bermacam-macam cara. Kalau disuruh memilih, pasti setiap orang akan punya caranya masing-masing. Ada yang memilih tetap bekerja keras dan mengejar bonus di kantornya. Ada yang bekerja sampingan sebagai ojek online di setelah jam kantor. Ada yang bikin bisnis seperti buka toko online.

Semua cara di atas sah-sah saja, kok! Namun pastikan keputusanmu nanti bisa kamu kerjakan konsisten tanpa mengganggu pekerjaan utama. Jangan sampai kamu jatuh sakit akibat terlalu sibuk mengerjakan tujuanmu itu. Sesuaikan semuanya dengan tenaga, modal, dan waktumu.

2. Buatlah daftar tentang apa saja yang ingin kamu peroleh pada waktu-waktu riil. Misalnya tahun 2019 ingin naik gaji, 2010 naik pangkat

Menurut ahli keuangan Sharon Maxwell Magnus, orang sukses punya kebiasaan mengatur hidup mereka dengan baik. Dengan ini, seseorang memiliki panduan untuk mencapai tujuannya. Saat mulai melenceng, orang sukses tadi tahu harus ke mana supaya kembali ke arah tujuan semula.
Karena itu, buatlah vision board atau paling sederhananya adalah daftar keinginanmu di waktu-waktu tertentu. Waktu ini haruslah riil dan rinci. Contohnya, Maret 2019 aku ingin punya motor baru. Desember 2019 aku ingin naik gaji. Kalau tidak begini, keinginanmu hanya bakal menguap dan terlupakan sia-sia.

3. Daripada cuma berspekulasi dengan cara pindah-pindah kerja untuk gaji yang tinggi, ada baiknya bertahan selama belum mendapat kepastian

Kalau kamu ingin pindah kerja demi kenaikan gaji, pikirkan kembali dengan matang-matang. Apakah kamu sudah bekerja secara maksimal di kantormu? Apakah seluruh potensimu sudah dicurahkan demi visi dan misi perusahaan? Pikirkan pula apakah kamu cukup kompeten di perusahaan lain dan siap menghadapi segala tantangannya!

Kalau kamu memang sudah langsung diterima di kantor lain, dengan gaji yang terjamin lebih tinggi, serta tahu pasti bagaimana jobdesk dan lingkungannya, bolehlah kamu ambil kesempatan itu. Tapi jika kamu mau resign sebelum diterima di tempat kerja baru, yakinlah tabunganmu cuma bakalan habis untuk biaya hidup.
4. Berani berkata tidak pada ajakan teman walaupun konsekuensinya bisa mengurangi keeratan hubunganmu dengannya

Terkadang keeratan teman di lingkungan kerja maupun di luar lingkungan kerja, membuatmu harus sering berkumpul di mall atau tempat makan. Namun realistislah dengan keinginanmu. Kalau kamu ingin kaya, hal-hal yang sifatnya gaya hidup harus diminimalisir.

Kamu harus mulai tegas pada diri sendiri agar mampu terhindar dari godaan-godaan. Kalau sudah tegas sama diri sendiri, kamu bisa tegas sama orang/hal lain. Kalau temanmu adalah sahabat yang baik, percayalah ia akan pengertian dan tidak memaksa.

5. Teruslah aktif dan tekun dalam kehidupan profesional. Jangan mudah menyerah karena ketidakcocokan atau masalah di lingkungan kerja


Jika kamu mendapat masalah di lingkungan kerja, ingat lagi kenapa dulu kamu masuk ke kantormu. Pikirkan apa yang terjadi hingga kamu bisa bertahan selama itu dan apa yang sudah didapat. Maka, kamu akan merasa sayang meninggalkan tempat yang selama ini membesarkanmu.

Di sisi lain, perusahaan biasanya menaruh perhatian lebih pada karyawan yang telah memulai segalanya dari bawah. Ini karena ia telah banyak belajar dan meresapi budaya di kantor. Kalau kamu meminta gaji dinaikkan dengan alasan rasional dan diimbangi kinerja baik, bukan tidak mungkin keinginan dikabulkan. Kalau diberi tantangan agar bisa naik gaji, terima saja dan kerjakan sebaik mungkin sambil bertanya kalau ada yang tidak paham.

Itu dia prinsip yang bisa bikin kamu kaya di usia dini. Sudah siapkah kamu menjalankannya? Atau kamu punya pengalaman lain? Yuk, berbagi pengalamanmu di kolom komentar!

 #2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang  #gayahidupproduktif, #agentofchange, sccaparkost

Investasi Jangka Panjang

Menanamkan dana untuk investasi merupakan pilihan yang tepat untuk masa depan. Pilihan investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan...