Pernahkah kamu membayangkan bagaimana seseorang
bisa sukses, apalagi di usia muda? Mulai dari tindakan, kebiasaan, ide,
dan banyak hal lainnya yang mungkin belum kita lakukan. Ada banyak sosok
sukses yang bisa menjadi inspirasi bagimu.
Dari sekian banyak sosok sukses di dunia, inilah tujuh di antaranya.
1. Mark Zuckerberg
Bukan
usaha yang mudah bagi Mark Zuckerberg mengembangkan Facebook. Berawal
dari kesungguhannya megerjakan tugas akhir, karya Mark diterima dengan
sangat baik di dunia, terutama para remaja. Mark termasuk orang yang tak
segan mengambil risiko demi kesuksesannya.
2. Bambang Mustari Sadino
Sosok
sukses asal Indonesia ini lebih dikenal dengan panggilan Bob Sadino. Di
masa hidupnya, almarhum dikenal sebagai pemilik jaringan usaha Kemfood
dan Kemchick. Beliau dikenal sebagai sosok yang santai dan tenang.
Salah satu kata-kata favorit darinya adalah "Orang
pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok berjuang
keras untuk sukses biar bisa bayar para pelamar kerja."
3. Michael Dell
Chairman
dan CEO Dell Technologies, Michael Dell, merupakan pendiri
perusahaan Dell Inc. Gaya Michaell Dell dalam mengeksplorasi ide bisnis
mungkin bisa menjadi inspirasimu. Saran darinya adalah, "Jadilah gila dan tidak terlalu banyak mencari nasihat tentang apa yang kamu ingin lakukan, terutama dalam berbisnis."
4. Bill Gates
Inilah
orang terkaya ke-2 di dunia yang dikenal sebagai pendiri dari
Microsoft. Jika ingin sukses layaknya Bill Gates, kamu harus berani
untuk gagal. Menurutnya, kesuksesan adalah guru yang terburuk. Hal
tersebut akan membuat orang berpikir bahwa dirinya tidak akan gagal.
5. Steve Jobs
Dalam
dunia teknologi, almarhum Steve Jobs memang memberikan banyak perubahan
besar. Steve Jobs meyakini, untuk mencapai suatu tujuan, kamu harus
yakin terhadap jalan yang sudah kamu pilih. Apa yang kamu mulai dengan
baik, pastinya akan berdampak baik juga kepadamu.
6. Barbara Carcoran
Barbara
Carcoran merupakan salah satu sosok sukses wanita bisnis di Amerika.
Dia adalah pendiri Corcoran Group yang selalu berusaha membuat rekan
bisnisnya saling tertarik satu sama lain. Kamu harus belajar hal
tersebut karena dampaknya dapat melancarkan usaha.
Di saat orang tersebut tidak menyukaimu, tetaplah tenang dan berpikiran positif. Pasti selalu ada jalan untuk solusi terbaik.
7. Warren Buffet
Kepala
Eksekutif Berkshire Hathaway Inc, Warren Buffett, merupakan salah satu
investor tersukses di dunia. Buffet mempunyai masa muda yang begitu
hebat dengan kerja kerasnya. Warren Buffett dijuluki sebagai “Oracle of Omaha” membeli saham pertamanya saat berusia 11 tahun.
Menurutnya, investasi terbaik selama hidupnya adalah buku Benjamin Graham berjudul "The Intelligent Investor" yang dia beli pada 1949. Buku tersebut telah mengubah hidupnya secara dramatis.
Itulah
tujuh sosok sukses yang cukup disegani di dunia. Kamu sendiri paling
terinspirasi dengan sosok seperti siapa? Tetap semangat dan semoga kamu
bisa sukses seperti orang-orang di atas ya.
#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #yukinvestasi #gayahidupproduktif
lah satu
instrumen untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan, investasi
berbeda dengan tabungan konvensional. Proses kerja investasi tak
sesederhana menyimpan dana tunai di tabungan. Karena pilihannya yang
beragam, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang
investasi.
Membekali diri dengan pengetahuan tentang investasi beserta
instrumen-instrumennya dapat memudahkan calon investor untuk memilih
produk yang tepat. Pemilihan produk ini pun harus disesuaikan dengan
tujuan keuangan masing-masing. Sayangnya, banyak investor pemula yang
salah memahami investasi sehingga seringkali merasa kecewa dengan imbal
hasil yang tak sesuai harapan.
Berbagai mitos tentang investasi ini menimbulkan kesalahpahaman,
terutama bagi calon investor. Salah satu mitos yang paling sering
didengar adalah investasi selalu memberikan keuntungan yang lebih.
Meskipun imbal hasil yang lebih tinggi adalah tujuan utama, banyak
faktor yang menentukan keuntungan investasi. Di antaranya tren industri,
kondisi ekonomi, serta iklim investasi dalam negeri.
Selain soal imbal hasil, mitos lainnya adalah soal instrumen investasi
yang tersedia. Ada anggapan bahwa setiap instrumen sama saja. Padahal,
setiap jenis instrumen investasi memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
Saham, properti, emas, obligasi, dan reksadana adalah jenis investasi
yang lazim ditemui di Indonesia. Masing-masing memiliki manfaat dan
imbal hasil maksimal pada waktu yang berbeda pula. Karenanya, sesuaikan
dengan tujuan keuangan sebelum membelinya.
Sebagai instrumen yang dikelola manajer investasi, reksadana seringkali
dicap anti rugi. Padahal, mitos ini tak sepenuhnya benar. Perkembangan
dan imbal hasil reksadana tergantung kepada orang yang mengelolanya.
Lacak jejak rekam manajer investasi yang mengaturnya paling tidak sejak
lima tahun ke belakang. Manajer investasi yang baik tercermin dari
performanya dalam mengelola dan mencetak imbal hasil.
Reaksi terhadap kondisi pasar investasi pun harus diperhatikan. Tak
perlu panik dan terburu-buru menjual investasi ketika harganya merosot.
Sebaliknya, perhatikan pergerakannya dengan saksama. Jika memungkinkan,
lakukan pembelian kembali atas saham yang harganya sedang turun itu.
Jangka waktu dan besarnya modal juga kadang dijadikan patokan imbal
hasil sebuah investasi. Nyatanya, tak perlu miliki uang banyak untuk
berinvestasi. Contohnya reksadana, hanya dengan Rp 100 ribu, investor
sudah bisa berinvestasi. Selain itu, ada pula investasi berupa emas yang
bisa dilakukan di Pegadaian.
Selalu ingat bahwa kesabaran adalah kunci investasi. Diperlukan jangka
waktu tertentu untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal. Jangan lupa
untuk selalu mencari informasi dan mempelajari literatur tentang
investasi. Semakin investor mengerti, maka semakin cerdas pula
langkah-langkah yang diambilnya dalam berinvestasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos-mitos Investasi yang Bisa Membuat Investor Pemula Gigit Jari", https://biz.kompas.com/read/2017/11/30/165343428/mitos-mitos-investasi-yang-bisa-membuat-investor-pemula-gigit-jari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos-mitos Investasi yang Bisa Membuat Investor Pemula Gigit Jari", https://biz.kompas.com/read/2017/11/30/165343428/mitos-mitos-investasi-yang-bisa-membuat-investor-pemula-gigit-jari.
Sebagai salah satu
instrumen untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan, investasi
berbeda dengan tabungan konvensional. Proses kerja investasi tak
sesederhana menyimpan dana tunai di tabungan. Karena pilihannya yang
beragam, diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang tepat tentang
investasi.
Membekali diri dengan pengetahuan tentang investasi beserta
instrumen-instrumennya dapat memudahkan calon investor untuk memilih
produk yang tepat. Pemilihan produk ini pun harus disesuaikan dengan
tujuan keuangan masing-masing. Sayangnya, banyak investor pemula yang
salah memahami investasi sehingga seringkali merasa kecewa dengan imbal
hasil yang tak sesuai harapan.
Berbagai mitos tentang investasi ini menimbulkan kesalahpahaman,
terutama bagi calon investor. Salah satu mitos yang paling sering
didengar adalah investasi selalu memberikan keuntungan yang lebih.
Meskipun imbal hasil yang lebih tinggi adalah tujuan utama, banyak
faktor yang menentukan keuntungan investasi. Di antaranya tren industri,
kondisi ekonomi, serta iklim investasi dalam negeri.
Selain soal imbal hasil, mitos lainnya adalah soal instrumen investasi
yang tersedia. Ada anggapan bahwa setiap instrumen sama saja. Padahal,
setiap jenis instrumen investasi memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
Saham, properti, emas, obligasi, dan reksadana adalah jenis investasi
yang lazim ditemui di Indonesia. Masing-masing memiliki manfaat dan
imbal hasil maksimal pada waktu yang berbeda pula. Karenanya, sesuaikan
dengan tujuan keuangan sebelum membelinya.
Sebagai instrumen yang dikelola manajer investasi, reksadana seringkali
dicap anti rugi. Padahal, mitos ini tak sepenuhnya benar. Perkembangan
dan imbal hasil reksadana tergantung kepada orang yang mengelolanya.
Lacak jejak rekam manajer investasi yang mengaturnya paling tidak sejak
lima tahun ke belakang. Manajer investasi yang baik tercermin dari
performanya dalam mengelola dan mencetak imbal hasil.
Reaksi terhadap kondisi pasar investasi pun harus diperhatikan. Tak
perlu panik dan terburu-buru menjual investasi ketika harganya merosot.
Sebaliknya, perhatikan pergerakannya dengan saksama. Jika memungkinkan,
lakukan pembelian kembali atas saham yang harganya sedang turun itu.
Jangka waktu dan besarnya modal juga kadang dijadikan patokan imbal
hasil sebuah investasi. Nyatanya, tak perlu miliki uang banyak untuk
berinvestasi. Contohnya reksadana, hanya dengan Rp 100 ribu, investor
sudah bisa berinvestasi. Selain itu, ada pula investasi berupa emas yang
bisa dilakukan di Pegadaian.
Selalu ingat bahwa kesabaran adalah kunci investasi. Diperlukan jangka
waktu tertentu untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal. Jangan lupa
untuk selalu mencari informasi dan mempelajari literatur tentang
investasi. Semakin investor mengerti, maka semakin cerdas pula
langkah-langkah yang diambilnya dalam berinvestasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos-mitos Investasi yang Bisa Membuat Investor Pemula Gigit Jari", https://biz.kompas.com/read/2017/11/30/165343428/mitos-mitos-investasi-yang-bisa-membuat-investor-pemula-gigit-jari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos-mitos Investasi yang Bisa Membuat Investor Pemula Gigit Jari", https://biz.kompas.com/read/2017/11/30/165343428/mitos-mitos-investasi-yang-bisa-membuat-investor-pemula-gigit-jari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar