Ketika
mengira bahwa dengan melakukan pola hidup irit seseorang akan tetap
kaya, maka pandangan tersebut harus segera ditinggalkan. Ada beberapa
hal yang mendasari hal tersebut. Namun keputusan tetap di tangan anda.
Adapun alasan-alasan utama mengapa anda harus meninggalkan pola hidup irit untuk tetap kaya yang selama ini anda lakukan adalah:
Bukan Soal Hemat, Namun Memperhitungkan Semuanya
Seseorang yang tidak mau ke dokter, dan lebih memilih ke pengobatan alternatif dengan alasan lebih hemat dan murah. Apakah orang tersebut sudah benar dalam menerapkan pola pikir bahwa hidup irit kunci tetap kaya?
Pada dasarnya tergantung hasil yang dicapai. Jika dengan pengobatan alternatif tersebut orang tersebut langsung sembuh, artinya apa yang dilakukan merupakan pola hidup irit dan hemat. Namun jika orang tersebut tetap sakit, dan bahkan bertambah parah, maka apa yang dia lakukan merupakan kebodohan, dan pemborosan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hidup irit adalah soal memperhitungkan segala sesuatu dengan baik. Jika anda dapat bersepeda 25 menit ke kantor, dan membayar 20 ribu untuk naik ojek, yang mana yang anda pilih?
Seseorang yang sudah memahami bahwa kunci untuk tetap kaya adalah dengan memperhitungkan segalanya, akan menjawab pertanyaan ini dengan sangat mudah. Orang tersebut pasti akan menjawab “relativ, tergantung kondisi apakah staminamu mencukupi, dan apakah sedang terburu-buru, dan apakah dengan naik ojek bisa mendapatkan sesuatu yang lebih berharga daripada uang Rp20.000,00.
Bukan Soal Pelit Memberi, Namun Memastikan Pemberian Itu Tidak Sia-Sia
Banyak orang yang karena tertanam pikiran untuk hidup hemat, sama sekali tidak mau mengeluarkan uang untuk sumbangan. Ataupun seorang boss yang sangat sulit untuk dimintai pinjaman oleh karyawannya, atau bertahun-tahun tidak memberikan kenaikan gaji.
Dengan pola hidup seperti itu, anda mungkin saja bisa tetap kaya, namun tentu hidup tidak akan seindah dengan senang memberi. Namun jika anda tetap ingin menekan pengeluaran, pastikan bahwa pemberian anda tak akan sia-sia. Lantas bagaimana memastikan pemberian anda tak akan sia-sia?
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk memastikan pemberian yang anda lakukan menghasilkan manfaat optimal. Cara tersebut antara lain:
Kesalahan persepsi selanjutnya adalah jargon tua “menabung pangkal kaya”. Padahal menabung sebenarnya akan memiskinkan anda. Loh kok bisa?
Pada dasarnya, seluruh mata uang nilainya akan mengalami inflasi (penurunan nilai mata uang). Ada yang inflasinya cepat (contoh Zimbabwe dan Venezuela), dan ada yang inflasinya sangat lambat (contoh Amerika Serikat). Dengan demikian, jika anda saat ini memiliki tabungan 20 juta, anda mungkin bisa membeli sebuah sepeda motor. Namun jika tetap ditabung, pada 3 tahun lagi maka tabungan 20 juta tersebut tidak akan cukup untuk membeli sebuah sepeda motor.
Selain inflasi, pajakpun akan selalu ada. Pajak ini akan mengambil sekian persen dari uang anda. Artinya, setiap tahun, uang yang anda miliki akan dipotong oleh pajak. Jadi lebih baik berhenti menabung dalam jangka waktu lama. Sebaiknya uang digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Hal-hal bermanfaat yang bisa dilakukan di antaranya adalah:
#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif
Sumber
Adapun alasan-alasan utama mengapa anda harus meninggalkan pola hidup irit untuk tetap kaya yang selama ini anda lakukan adalah:
Bukan Soal Hemat, Namun Memperhitungkan Semuanya
Seseorang yang tidak mau ke dokter, dan lebih memilih ke pengobatan alternatif dengan alasan lebih hemat dan murah. Apakah orang tersebut sudah benar dalam menerapkan pola pikir bahwa hidup irit kunci tetap kaya?
Pada dasarnya tergantung hasil yang dicapai. Jika dengan pengobatan alternatif tersebut orang tersebut langsung sembuh, artinya apa yang dilakukan merupakan pola hidup irit dan hemat. Namun jika orang tersebut tetap sakit, dan bahkan bertambah parah, maka apa yang dia lakukan merupakan kebodohan, dan pemborosan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hidup irit adalah soal memperhitungkan segala sesuatu dengan baik. Jika anda dapat bersepeda 25 menit ke kantor, dan membayar 20 ribu untuk naik ojek, yang mana yang anda pilih?
Seseorang yang sudah memahami bahwa kunci untuk tetap kaya adalah dengan memperhitungkan segalanya, akan menjawab pertanyaan ini dengan sangat mudah. Orang tersebut pasti akan menjawab “relativ, tergantung kondisi apakah staminamu mencukupi, dan apakah sedang terburu-buru, dan apakah dengan naik ojek bisa mendapatkan sesuatu yang lebih berharga daripada uang Rp20.000,00.
Bukan Soal Pelit Memberi, Namun Memastikan Pemberian Itu Tidak Sia-Sia
Banyak orang yang karena tertanam pikiran untuk hidup hemat, sama sekali tidak mau mengeluarkan uang untuk sumbangan. Ataupun seorang boss yang sangat sulit untuk dimintai pinjaman oleh karyawannya, atau bertahun-tahun tidak memberikan kenaikan gaji.
Dengan pola hidup seperti itu, anda mungkin saja bisa tetap kaya, namun tentu hidup tidak akan seindah dengan senang memberi. Namun jika anda tetap ingin menekan pengeluaran, pastikan bahwa pemberian anda tak akan sia-sia. Lantas bagaimana memastikan pemberian anda tak akan sia-sia?
Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk memastikan pemberian yang anda lakukan menghasilkan manfaat optimal. Cara tersebut antara lain:
- Tidak Memberi Ikan, Namun Memberi Kail
Misal ada temanmu sedang membutuhkan pinjaman uang, kamu bisa saja memberikannya uang (terutama jika kondisi sudah sangat mendesak). Namun sebaiknya kamu memberikannya kail. Apa artinya?Artinya adalah, bahwa anda meyakini orang tersebut mampu menghasilkan uang tersebut dengan usahanya sendiri. Dan untuk itu, anda memberikannya support yang nyata dengan cara seperti memberikan tutorial pemasaran yang baik, mempromosikan usaha teman anda tersebut. Ataupun dengan cara, yaitu memberikan informasi kerja sampingan yang bisa dia lakukan. - Berikan Persyaratan yang Sama-Sama Menguntungkan
Ketika seorang karyawan meminta kenaikan gaji, beberapa boss akan menolak baik dengan cara halus, ataupun cukup menyakitkan. Dan pada akhirnya akan menimbulkan stigma pelit dari karyawan. Padahal hal ini sebenarnya bisa dihindari.Pada dasarnya, anda bisa untuk mengabulkan kenaikan gaji karyawan tersebut, dengan catatan anda harus memberikannya tantangan. Misalnya dengan memberikan ide untuk menaikkan omset toko/perusahaan hingga 50%. Atau anda juga bisa menawarkannya komisi yang lebih besar jika dapat membantu menjual produk/jasa perusahaan. Dengan demikian, semua pihak akan merasa diuntungkan.
Kesalahan persepsi selanjutnya adalah jargon tua “menabung pangkal kaya”. Padahal menabung sebenarnya akan memiskinkan anda. Loh kok bisa?
Pada dasarnya, seluruh mata uang nilainya akan mengalami inflasi (penurunan nilai mata uang). Ada yang inflasinya cepat (contoh Zimbabwe dan Venezuela), dan ada yang inflasinya sangat lambat (contoh Amerika Serikat). Dengan demikian, jika anda saat ini memiliki tabungan 20 juta, anda mungkin bisa membeli sebuah sepeda motor. Namun jika tetap ditabung, pada 3 tahun lagi maka tabungan 20 juta tersebut tidak akan cukup untuk membeli sebuah sepeda motor.
Selain inflasi, pajakpun akan selalu ada. Pajak ini akan mengambil sekian persen dari uang anda. Artinya, setiap tahun, uang yang anda miliki akan dipotong oleh pajak. Jadi lebih baik berhenti menabung dalam jangka waktu lama. Sebaiknya uang digunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Hal-hal bermanfaat yang bisa dilakukan di antaranya adalah:
- Berinvestasi
Ada banyak jenis investasi yang bisa anda lakukan. Baik itu investasi jangka panjang, maupun jangka pendek. Sangat disarankan untuk anda yang masih pemula agar memilih investasi yang rendah resiko. Dengan demikian, bisa menghasilkan uang sembari mempelajari seluk beluk dunia investasi itu sendiri. - Membuka Usaha atau Bisnis
Hidup irit kunci tetap kaya harus segera ditinggalkan. Karena agar tetap kaya, anda harus semakin kaya. Dan untuk itu, anda harus terus menghasilkan uang.Cara terbaik menghasilkan uang adalah dengan bekerja atau membuka usaha. Bisa dengan berjualan barang, menjual jasa, atau menjadi perantara jual beli. Apapun itu, selama halal dan menghasilkan uang. - Belajar
Daripada uang bingung digunakan untuk apa, anda sebenarnya bisa menggunakan uang untuk belajar. Banyak hal yang bisa dipelajari, seperti cara membangun bisnis, cara meningkatkan omset, bagaimana mengelola karyawan agar lebih produktif, dan bagaimana cara terbaik agar konsumen semakin loyal.Anda bisa mempelajari itu semua dengan kembali berkuliah, ataupun mengikuti seminar dan workshop. Terkadang harganya memang cukup tinggi, namun manfaatnya akan jauh lebih besar daripada harga yang harus anda bayarkan. Seperti yang sudah dibilang sebelumnya, jika anda terlalu irit, anda tak akan tetap kaya.
#2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang #gayahidupproduktif
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar