Investasi bukanlah menjadi hal yang asing lagi bagi setiap orang. Pada dasarnya investasi merupakan
kegiatan menanamkan modal pada suatu perusahaan atau aset dengan nilai
yang tinggi dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang
berlipat-lipat di kemudian hari.
Dengan begitu, investasi sering
dikaitkan dengan hanya orang yang sudah bekerja dan berpenghasilan
tinggi saja yang bisa melakukan investasi. Ya, mungkin itu zaman dulu
yang jelas berbeda dengan zaman sekarang. Kini, generasi milenial pun
sudah bisa melakukan investasi sejak dini.
Memang pada kenyataannya, milenial
masih belum banyak yang akrab dengan investasi karena diantara mereka
masih berat meninggalkan gaya hidup yang tinggi seperti belanja-belanja
hingga nongkrong di kafe-kafe. Padahal investasi sekarang ini tidak
butuh modal yang besar, cukup dengan Rp100 ribu saja, milenial sudah
bisa investasi.
Meski modal investasi kecil tapi jika
sudah dimulai sejak muda, Anda bisa merasakan banyak manfaat di
kemudian hari. Namun, hal ini tentunya dengan jenis investasi yang
tepat.
Manfaat Investasi
1. Nilai Aset dan Kekayaan akan Semakin Meningkat
Investasi secara otomatis dapat
meningkatkan nilai aset serta kekayaan yang dimiliki. Aset yang dimaksud
disini tidak terbatas pada gedung ataupun properti lainnya, tetapi uang
yang dimiliki atau tersimpan sebagai dana investasi juga dapat
digolongkan sebagai aset. Aset berupa ini jika disisihkan untuk
investasi tentunya akan berkembang semakin banyak. Berkembangnya aset
tentunya berbanding lurus dengan berkembangnya kekayaan yang dimiliki.
2. Merdeka dalam Hal Keuangan
Merdeka identik dengan kebebasan.
Merdeka secara finansial berarti bebas dalam hal keuangan. Dikatakan
bebas karena dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari dengan kekayaan yang
telah dimiliki tanpa harus bekerja keras.
Aset yang dimiliki jika
diinvestasikan bisa mendatangkan uang yang dapat mengisi pundi-pundi
rekening semakin banyak. Dari keuntungan inilah bisa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan tanpa perlu merasa khawatir dengan kondisi keuangan
yang dimiliki.
3. Terhindar dari Inflasi
Inflasi dapat dikatakan hal yang
wajar terjadi pada setiap negara. Setiap negara pasti mengalami inflasi
meskipun dengan tingkatan yang berbeda. Indonesia sendiri dapat
dikatakan sebagai negara dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi.
Inflasi hampir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian,
terutama dalam hal jual beli, karena dapat melemahkan daya beli
masyarakat. Untuk itu, investasi merupakan salah satu cara yang dapat
ditempuh untuk terhindar dari inflasi.
4. Menyiapkan Masa Depan yang Cerah
Memasuki usia senja, meskipun
keinginan untuk bekerja masih ada dan ingin terpenuhi, tapi fisik sudah
tidak mampu memenuhi lagi. Di usia senja otomatis penghasilan yang
didapat pun akan berkurang dibandingkan dengan masa-masa usia produktif.
Maka berinvestasi sejak muda
merupakan cara untuk membantu mempersiapkan masa tua yang lebih cerah.
Investasi yang direncanakan dan dimulai sejak sekarang tentunya akan
membantu mencukupi kebutuhan di kemudian hari.
Jenis-jenis Investasi yang bisa Dicoba
Untuk memulai berinvestasi, tentunya
harus paham terlebih dahulu jenis-jenis dari investasi. Hal ini
dilakukan untuk menentukan investasi yang cocok dan sesuai dengan
generasi milenial. Ada beberapa jenis investasi yang ada di Indonesia:
1. Emas
Emas dapat dikatakan sebagai investasi termudah dan hal yang paling klasik. Investasi emas dapat
berupa logam mulia, emas perhiasan, emas batangan dan voucher emas
(emas digital). Namun, kekurangan dari investasi ini terletak dari
penyimpanannya.
Penyimpanan investasi emas disarankan menggunakan Safe Deposit Box
yang disediakan oleh bank-bank tertentu. Jika tidak menggunakan jasa
tersebut, penyimpanan juga dapat dilakukan secara mandiri dengan
menggunakan brankas pribadi untuk menghindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan.
2. Deposito
Jika memiliki uang namun ingin
menyimpannya dengan jangka waktu yang cukup panjang, bisa menggunakan
deposito. Deposito sebenarnya tergolong tabungan namun memiliki jangka
waktu tertentu berdasarkan kesepakatan dengan nasabah. Biasanya jangka
waktu deposito antara 3,6 sampai 12 bulan. Deposito memiliki tiga jenis
yang dapat dipilih sesuai dengan kemampuan generasi milennials, yaitu
deposito berjangka, sertifikat deposito dan deposito on call.
3. Saham
Saham merupakan tanda kepemilikan
dalam suatu perusahaan. Saham sendiri hanya berbentuk lembaran kertas
yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai tanda keikutsertaan modal dan
presentase kepemilikan perusahaan. Risiko dan keuntungan dari saham
memiliki sifat berbanding lurus, yaitu high risk dan high return.
Semakin tinggi risiko suatu saham,
maka semakin tinggi pula keuntungan yang akan didapatkan. Untuk itu,
jika ingin mencoba berinvestasi disini, maka harus memiliki kemampuan
untuk menganalisa jenis saham dan analisa ketepatan mengenai penempatan
modal yang dimiliki untuk investasi.
4. Properti
Tanah dan properti lainnya dapat
dikategorikan sebagai investasi yang bersifat klasik, karena
keberadaannya sudah ada sejak dahulu. Investasi di bidang ini cukuplah
mudah, karena hanya dilakukan dengan sistem yang sederhana. Jika ingin
berinvestasi di bidang ini tentunya dibutuhkan modal yang cukup besar
pula, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa keuntungan yang didapat juga
lumayan besar.
5. Reksadana
Reksadana salah satu investasi yang
cukup terkenal dengan risiko yang paling kecil dan mudah dilakukan.
Reksadana merupakan tempat untuk menghimpun dana melalui pihak lain yang
akan diwujudkan ke dalam surat berharga, bisa berwujud saham, obligasi
maupun sekuritas lainnya. Dana yang dibutuhkan untuk investasi ini
tergolong murah sesuai bank yang menerbitkan reksadana. Minimal dana
yang diinvestasikan antara Rp, 50.000-500.000.
6. Obligasi
Obligasi atau surat hutang secara sederhana dapat dikatakan sebagai investasi pinjaman. Berinvestasi di obligasi sama artinya dengan kita memberikan pinjaman kepada pemillik obligasi. Penerbit obligasi bisa pemerintah maupun perusahaan.
Wujud obligasi hampir sama dengan
saham, yaitu berupa lembaran kertas perjanjian yang berisi nominal
jumlah dan ketentuan presentase bunga. Obligasi ini memiliki jangka
waktu tertentu. Di akhir periode perjanjian, perusahaan/negara yang
menerbitkan obligasi akan mengembalikan modal yang dipinjamkan beserta
bunga sebagai keuntungan pembeli obligasi.
7. Forex Trading
Forex trading merupakan
konsep investasi dengan berdagang mata uang asing. Forex trading ini
memang masih asing didengar dan dilakukan oleh kebanyakan orang, karena
investasi dalam bidang ini memiliki risiko yang sangat tinggi. Walaupun
dengan keuntungan yang didapatkan sama tingginya. Keuntungan lain dari
forex trading ini adalah adanya jangka waktu yang dapat dikategorikan
pendek.
8. Valuta Asing
Valuta asing (valas) sudah sering
kali terdengar di dunia perekonomian dan keuangan. Valuta asing
sebenarnya mata uang yang digunakan sebagai alat pembayaran dalam
perdagangan internasional, seperti dollar, euro dan poundsterling.
Prinsip investasi di bidang ini
sebenarnya hampir sama dengan forex trading, hanya saja yang
diperdagangkan hanya mata uang yang diakui sebagai alat bayar
perdagangan internasional. Valuta asing dapat dibeli ketika harga sedang
turun dan dijual ketika harga sedang naik, dan selisihnya dapat menjadi
keuntungan bagi investor.
Kelemahan dari investasi jenis ini
adalah tidak stabilnya nilai tukar mata uang yang dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, misal kondisi politik ataupun sosial suatu negara.
Jadi Investor yang Cerdas
Hal penting yang perlu milenial
ketahui dalam investasi adalah jadilah investor yang cerdas dan jangan
hanya ikut-ikutan orang lain saja. Tentukan tujuan berinvestasi terlebih
dahulu, kemudian barulah pilih jenis investasi yang sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu, agar terhindar dari kerugian tetaplah mengontrol
investasi yang dilakukan.
#GantiGayaHidup #GayaHidupProduktif #ayoinvestasi #AgentOfChange #ubahcarapandang #sccaparkost #scc #aparkost #WeCreateAgentOfChange #WCAC #AgenPerubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar