Senin, 01 Oktober 2018

Agar Lebih Produktif di 2018, Hindari 6 Kebiasaan Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Produktif dalam bekerja berarti menjalankan pekerjaan dengan cerdas, bukan keras. Agar dapat sukses dalam karier, tentu saja bekerja dengan produktif harus menjadi tujuan. Di tahun 2018 yang baru saja dijelang ini, ada baiknya menjadikan bekerja produktif resolusi Anda. Untuk itu, ada sejumlah hal yang harus Anda hindari agar dapat lebih produktif. 1. Memprioritaskan kerja ketimbang tidur Menurut pendiri The Huffington Post, Arianna Huffington, tidur yang baik di malam hari dapat membantu meningkatkan produktivitas di pagi harinya. Selain itu, tidur yang berkualitas juga membuat Anda bahagia. Akhirnya, Anda pun dapat lebih cerdas dalam mengambil keputusan dan menciptakan ide yang segar. "Ada korelasi langsung antara kurang tidur dengan inefisiensi di tempat kerja," Huffington. 2. Meletakkan ponsel di sebelah bantal Layar LED pada ponsel pintar, tablet, dan laptop, menyinarkan cahaya biru yang dapat merusak penglihatan dan menekan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur. Riset juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki kadar melatonin yang rendah cenderung lebih mudah depresi. Jadi, mulai sekarang, jauhkan ponsel dari bantal atau tempat tidur Anda ketika tiba waktunya untuk istirahat. 3. Tidak sarapan pagi Pakar gaya hidup sehat Lisa DeFazio menyatakan, sarapan adalah waktu makan yang paling penting dalam sehari. Ketika Anda bangun pagi, Anda belum makan antara 10-12 jam, sehingga sarapan adalah waktu di mana Anda kembali mengisi "baterai." "Makan pertama Anda dalam sehari penting untuk mengaktifkan metabolisme dan mengisi kadar gula dalam darah, sehingga Anda bisa fokus dan produktif sepanjang hari," jelas DeFazio. Ketika kadar gula dalam darah cenderung rendah, maka Anda akan menjadi lebih sulit untuk fokus dan mudah merasa lelah, tersinggung, dan tidak sabar. 4. Selalu mengecek e-mail Dengan sambungan internet yang konstan, banyak orang cenderung berkali-kali mengecek e-mail. Parahnya, kebiasaan ini bisa membuang waktu kerja sebanyak 25 menit dan membuat Anda lebih bodoh. Konsultan Ron Friedman menyarankan Anda mematikan ponsel dan tidak bolak-balik mengecek e-mail secara berkala. Tujuannya adalah agar Anda lebih punya banyak waktu untuk fokus bekerja. 5. Multitasking Ada banyak orang yang meyakini bahwa mereka dapat multitasking alias mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Namun, sebuah riset ilmiah menemukan bahwa hanya ada 2 persen dari populasi yang dapat multitasking secara efektif. Multitasking adalah kebiasaan buruk. Pasalnya, perhatian Anda dapat dengan mudah terpecah dan pada akhirnya menurunkan produktivitas. 6. Terlalu banyak rapat Rapat-rapat yang sebenarnya tak perlu dilakukan dapat mengganggu produktivitas. Dengan banyaknya sarana, seperti e-mail, pesan singkat, dan video chat yang dapat diakses dengan mudah, ada baiknya rapat hanya dilakukan untuk pengenalan suatu hal, diskusi serius, atau hal lain yang harus dilakukan secara tatap muka. Kembang api mewarnai buka tahun 2018.(Kompas TV) PenulisSakina Rakhma Diah Setiawan EditorAprillia Ika SumberBusiness Insider

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Agar Lebih Produktif di 2018, Hindari 6 Kebiasaan Ini", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/02/075511026/agar-lebih-produktif-di-2018-hindari-6-kebiasaan-ini.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
JAKARTA, KOMPAS.com - Produktif dalam bekerja berarti menjalankan pekerjaan dengan cerdas, bukan keras. Agar dapat sukses dalam karier, tentu saja bekerja dengan produktif harus menjadi tujuan. Di tahun 2018 yang baru saja dijelang ini, ada baiknya menjadikan bekerja produktif resolusi Anda. Untuk itu, ada sejumlah hal yang harus Anda hindari agar dapat lebih produktif. 1. Memprioritaskan kerja ketimbang tidur Menurut pendiri The Huffington Post, Arianna Huffington, tidur yang baik di malam hari dapat membantu meningkatkan produktivitas di pagi harinya. Selain itu, tidur yang berkualitas juga membuat Anda bahagia. Akhirnya, Anda pun dapat lebih cerdas dalam mengambil keputusan dan menciptakan ide yang segar. "Ada korelasi langsung antara kurang tidur dengan inefisiensi di tempat kerja," Huffington. 2. Meletakkan ponsel di sebelah bantal Layar LED pada ponsel pintar, tablet, dan laptop, menyinarkan cahaya biru yang dapat merusak penglihatan dan menekan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur. Riset juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki kadar melatonin yang rendah cenderung lebih mudah depresi. Jadi, mulai sekarang, jauhkan ponsel dari bantal atau tempat tidur Anda ketika tiba waktunya untuk istirahat. 3. Tidak sarapan pagi Pakar gaya hidup sehat Lisa DeFazio menyatakan, sarapan adalah waktu makan yang paling penting dalam sehari. Ketika Anda bangun pagi, Anda belum makan antara 10-12 jam, sehingga sarapan adalah waktu di mana Anda kembali mengisi "baterai." "Makan pertama Anda dalam sehari penting untuk mengaktifkan metabolisme dan mengisi kadar gula dalam darah, sehingga Anda bisa fokus dan produktif sepanjang hari," jelas DeFazio. Ketika kadar gula dalam darah cenderung rendah, maka Anda akan menjadi lebih sulit untuk fokus dan mudah merasa lelah, tersinggung, dan tidak sabar. 4. Selalu mengecek e-mail Dengan sambungan internet yang konstan, banyak orang cenderung berkali-kali mengecek e-mail. Parahnya, kebiasaan ini bisa membuang waktu kerja sebanyak 25 menit dan membuat Anda lebih bodoh. Konsultan Ron Friedman menyarankan Anda mematikan ponsel dan tidak bolak-balik mengecek e-mail secara berkala. Tujuannya adalah agar Anda lebih punya banyak waktu untuk fokus bekerja. 5. Multitasking Ada banyak orang yang meyakini bahwa mereka dapat multitasking alias mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Namun, sebuah riset ilmiah menemukan bahwa hanya ada 2 persen dari populasi yang dapat multitasking secara efektif. Multitasking adalah kebiasaan buruk. Pasalnya, perhatian Anda dapat dengan mudah terpecah dan pada akhirnya menurunkan produktivitas. 6. Terlalu banyak rapat Rapat-rapat yang sebenarnya tak perlu dilakukan dapat mengganggu produktivitas. Dengan banyaknya sarana, seperti e-mail, pesan singkat, dan video chat yang dapat diakses dengan mudah, ada baiknya rapat hanya dilakukan untuk pengenalan suatu hal, diskusi serius, atau hal lain yang harus dilakukan secara tatap muka. Kembang api mewarnai buka tahun 2018.(Kompas TV) PenulisSakina Rakhma Diah Setiawan EditorAprillia Ika SumberBusiness Insider

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Agar Lebih Produktif di 2018, Hindari 6 Kebiasaan Ini", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/02/075511026/agar-lebih-produktif-di-2018-hindari-6-kebiasaan-ini.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
JAKARTA, KOMPAS.com - Produktif dalam bekerja berarti menjalankan pekerjaan dengan cerdas, bukan keras. Agar dapat sukses dalam karier, tentu saja bekerja dengan produktif harus menjadi tujuan. Di tahun 2018 yang baru saja dijelang ini, ada baiknya menjadikan bekerja produktif resolusi Anda. Untuk itu, ada sejumlah hal yang harus Anda hindari agar dapat lebih produktif.
1. Memprioritaskan kerja ketimbang tidur Menurut pendiri The Huffington Post, Arianna Huffington, tidur yang baik di malam hari dapat membantu meningkatkan produktivitas di pagi harinya. Selain itu, tidur yang berkualitas juga membuat Anda bahagia. Akhirnya, Anda pun dapat lebih cerdas dalam mengambil keputusan dan menciptakan ide yang segar. "Ada korelasi langsung antara kurang tidur dengan inefisiensi di tempat kerja," Huffington.
2. Meletakkan ponsel di sebelah bantal Layar LED pada ponsel pintar, tablet, dan laptop, menyinarkan cahaya biru yang dapat merusak penglihatan dan menekan produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur siklus tidur. Riset juga menunjukkan bahwa orang yang memiliki kadar melatonin yang rendah cenderung lebih mudah depresi. Jadi, mulai sekarang, jauhkan ponsel dari bantal atau tempat tidur Anda ketika tiba waktunya untuk istirahat.
3. Tidak sarapan pagi Pakar gaya hidup sehat Lisa DeFazio menyatakan, sarapan adalah waktu makan yang paling penting dalam sehari. Ketika Anda bangun pagi, Anda belum makan antara 10-12 jam, sehingga sarapan adalah waktu di mana Anda kembali mengisi "baterai." "Makan pertama Anda dalam sehari penting untuk mengaktifkan metabolisme dan mengisi kadar gula dalam darah, sehingga Anda bisa fokus dan produktif sepanjang hari," jelas DeFazio. Ketika kadar gula dalam darah cenderung rendah, maka Anda akan menjadi lebih sulit untuk fokus dan mudah merasa lelah, tersinggung, dan tidak sabar.
4. Selalu mengecek e-mail Dengan sambungan internet yang konstan, banyak orang cenderung berkali-kali mengecek e-mail. Parahnya, kebiasaan ini bisa membuang waktu kerja sebanyak 25 menit dan membuat Anda lebih bodoh. Konsultan Ron Friedman menyarankan Anda mematikan ponsel dan tidak bolak-balik mengecek e-mail secara berkala. Tujuannya adalah agar Anda lebih punya banyak waktu untuk fokus bekerja.
5. Multitasking Ada banyak orang yang meyakini bahwa mereka dapat multitasking alias mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Namun, sebuah riset ilmiah menemukan bahwa hanya ada 2 persen dari populasi yang dapat multitasking secara efektif. Multitasking adalah kebiasaan buruk. Pasalnya, perhatian Anda dapat dengan mudah terpecah dan pada akhirnya menurunkan produktivitas.
6. Terlalu banyak rapat Rapat-rapat yang sebenarnya tak perlu dilakukan dapat mengganggu produktivitas. Dengan banyaknya sarana, seperti e-mail, pesan singkat, dan video chat yang dapat diakses dengan mudah, ada baiknya rapat hanya dilakukan untuk pengenalan suatu hal, diskusi serius, atau hal lain yang harus dilakukan secara tatap muka. 
Penulis Sakina Rakhma Diah Setiawan Editor Aprillia Ika Sumber Business Insider

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Agar Lebih Produktif di 2018, Hindari 6 Kebiasaan Ini", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/02/075511026/agar-lebih-produktif-di-2018-hindari-6-kebiasaan-ini.
Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
#tipsdantrick #2019GantiGayaHidup #trendhidup #investasicerdas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Investasi Jangka Panjang

Menanamkan dana untuk investasi merupakan pilihan yang tepat untuk masa depan. Pilihan investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan...