Rabu, 10 Oktober 2018

Haruskah Anda bangun tidur pagi-pagi sekali agar lebih produktif?

Bintang film Hollywood dan dua kali nomine peraih Academy Award, Mark Wahlberg, baru-baru ini mengungkap bahwa setiap hari ia bangun tidur pada pukul 2.30 pagi, kemudian langsung menjalankan rutinitas yang mencakup olahraga selama 90 menit, golf, berdoa, dan pemulihan dalam "ruang cryo". Pada pukul 19:30, ia sudah di tempat tidur.

Wahlberg bukan satu-satunya orang terkenal yang biasa bangun pagi. Pejabat eksekutif tertinggi Apple, Tim Cook, dilaporkan bangun tidur pada pukul 03.45, sementara bos Disney, Bob Iger, punya kebiasaan berolahraga pada pukul 4.25, yang tampaknya telah mengilhami para pemain NBA untuk pergi ke pusat kebugaranlebih awal.

Di LinkedIn dan di profil para pemimpin perusahaan, kita sering menemukan nasihat yang umum—jika Anda ingin sukses, bangunlah lebih awal.

Jadi haruskah kita bangun tidur lebih awal? Apakah kebiasaan itu membantu kita menjadi lebih produktif?

Bisa saja—tapi ada harganya. Dan mungkin ada hasrat tersembunyi untuk membuat orang terkesan akan betapa produktifnya kita dengan bangun dini hari.

Tidur dan produktivitas

Meskipun bangun tidur pada pukul 2.30 sekilas berarti hari yang sangat panjang dan sangat kurang tidur, jam tidur Wahlberg yang lebih awal menunjukkan ia mendapatkan waktu tidur yang cukup, yakni tujuh jam setiap malam.

Tidur yang cukup penting untuk produktivitas—kurang tidur akan sangat memengaruhi kesehatan dan kemampuan kognitif Anda.

Dua peneliti Amerika, Christopher Barnes dan Gretchen Spreitzer, dari Universitas Washington dan University of Michigan, telah meneliti topik ini secara luas. Mereka mengkaji hal-hal seperti apakah perusahaan harus memastikan karyawan mereka cukup tidur.

Spreitzer berpikir, Wahlberg hanya menggeser jam bangunnya dan memulai hari di waktu yang berbeda (meskipun sangat ekstrem) dari kebanyakan orang dan ia mungkin menjadi lebih produktif karena itu.

"Ada beberapa keuntungan. Anda menciptakan disiplin di mana Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri—untuk mencapai tujuan Anda sebelum keluarga Anda bangun, sebelum rekan kerja ingin bertemu dengan Anda," katanya.

Tetapi orang yang tidur terlalu awal dapat "mengorbankan jejaring sosialnya dan kemampuan untuk mengembangkan hubungan sosial yang kuat." Kedua hal ini penting untuk kesehatan mental.

"Saya kira jika Anda tidur jam 19.30, Anda akan melewatkan banyak percakapan makan malam yang menyenangkan dengan keluarga atau kegiatan sosial dengan teman-teman," katanya.
Tapi apakah kebiasaan bangun pagi memang ada dalam darah Anda?

Ayam jago dan burung hantu

Manusia dan pola tidur dipandu oleh pola sirkadian, yaitu jam internal yang memicu kewaspadaan dan kantuk secara berkala. Banyak orang cenderung bangun tidur dan mengantuk pada waktu yang sama setiap hari—itulah mengapa jet lag dapat membuat tubuh kita kaget saat memasuki zona waktu berbeda.

Berdasarkan pola sirkadian ini, peneliti mengelompokkan orang ke dalam dua kelompok besar: ayam jago (terbiasa bangun dan tidur lebih awal) dan burung hantu (terbiasa bangun dan tidur lebih akhir).

Barnes mengatakan ada beberapa variasi alami di seluruh populasi, tetapi banyak dari kita cenderung menjadi ayam jago semasa kanak-anak, mengarah ke burung hantu sebagai remaja, dan seiring bertambahnya usia, beralih kembali ke ayam jago.

Namun Barnes berpendapat, jumlah orang di luar sana yang bisa disebut 'ayam jago super' seperti Mark Wahlberg, yang secara alami bangun pada jam 2.30, sangatlah jarang.
 
"Secara psikologis dan perilaku, paling baik jika Anda mencocokkan jadwal harian Anda dengan ritme sirkadian alami Anda," kata Barnes.

Dan beberapa orang yang menjalankan jadwal ekstrim dan kemudian memberi tahu semua orang tentang itu, mungkin didorong motivasi yang berbeda.

Ingin pamer

Tapi kenapa begitu banyak orang suka sesumbar tentang seberapa awal mereka memulai hari mereka?

Mungkin hanya untuk menciptakan ilusi bahwa mereka produktif. Terlebih lagi, banyak masyarakat memiliki bias yang cenderung mendukung orang-orang yang bangun lebih awal.

Sebuah studi pada tahun 2014 mengamati 120 orang dewasa yang bekerja dan menemukan bahwa mereka yang mulai bekerja lebih siang menerima penilaian kinerja yang lebih buruk dari atasan mereka, yang menganggap mereka sebagai karyawan yang kurang bersungguh-sungguh.

Terlebih lagi, pengawas yang merupakan 'burung hantu' cenderung kurang memandang negatif orang yang mulai bekerja lebih siang daripada pengawas yang merupakan 'ayam jago'.

"Orang-orang memiliki bias dalam cara mereka mengevaluasi jadwal kerja Anda. Anda dipandang lebih baik jika memulai hari Anda lebih awal," kata Barnes.

"Apa yang Anda coba maksimalkan? Apakah Anda mencoba membuat orang terkesan?"
Pada akhirnya Anda perlu mendengarkan tubuh Anda, memahami isyaratnya, dan menentukan sendiri kapan harus beristirahat.

Dan meskipun memulai hari Anda lebih awal memang dapat membuat Anda lebih produktif, tanyakan pada diri Anda mengapa Anda melakukannya: apakah itu benar-benar untuk menyelesaikan lebih banyak pekerjaan? Atau mencoba membuat diri sendiri, atau orang lain, merasa bahwa Anda produktif?

Apapun alasannya, kesehatan Anda harus diutamakan. Penelitian Barnes menunjukkan, kurang tidur dapat menyebabkan berbagai masalah, antara lain kesulitan untuk tetap terjaga, dan bahkan kecenderungan yang meningkat untuk terlibat dalam perilaku tidak etis.
"Ketika energi Anda sedang rendah dan Anda tidak berada dalam kondisi terbaik, hal-hal buruk akan terjadi," kata Barnes.


 #2019GantiGayaHidup #ubahcarapandang  #gayahidupproduktif, #agentofchange


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Investasi Jangka Panjang

Menanamkan dana untuk investasi merupakan pilihan yang tepat untuk masa depan. Pilihan investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan...