Winnetnews.com - Para
remaja di zaman yang sangat canggih ini mereka memiliki keinginan yang
tidak terbatas, mulai smartphone keluaran terbaru, gaya busana yang
sedang trending, barang- barang bermerk yang mahal dan sebagainya.
Dengan berbagai macam keinginan tersebut timbulah sebuah gaya hidup yang
disebut dengan Hedonisme, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah sebuah pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan
materi sebagai tujuan utama dalam hidup.
Di lingkungan kita ada beberapa jenis hedonism yaitu Phsycological Hedonism ,dimana manusia mengganggap mereka diciptakan hanya untuk bersenang-senang. Evaluative Hedonism, menganggap hanya kesenangan yang berharga sedangkan ketidak-senangan adalah sesuatu yang tidak berharga, dan yang terakhir Rationalizing Hedonism dimana manusia sadar akan dampak dan konsekuensinya.
Benarkah gaya hidup hedonisme bukanlah hal yang merugikan? mungkin iya bagi orang-orang yang memang memiliki kecukupan untuk membeli dan melakukan apapun yang diinginkan, karena memang seperti itu gaya hidup orang-orang kelas atas. Tetapi secara tidak langsung hal tersebut bisa memberikan dampak negatif kepada orang yang berada disekitarnya. Kenapa demikian? Karena adanya sosial media merupakan salah satu platfom yang berperan aktif dalam penyebaran dampak negatif ini, dimana siapa saja bias menyebarkan apa saja yang mereka lakukan dimanapun dan kapanpun.
Tidak hanya media sosial, ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat orang menjadi hedonisme, yang pertama itu selalu menghindari masalah dan takut akan kenyataan, sikap pemalas ini merupakan salah satu hal yang erat dengan penganut hedonisme dimana mereka lebih suka terhadap hal-hal yang instan dan lebih menjanjikan dibandingkan berusah payah menghadapi masalah. Kedua, kebiasaan konsumtif yang tinggi dimana mereka sering membeli barang yang mereka inginkan bukan yang dibutuhkan. Dan yang terakhir itu hanya berorientasi pada uang dimana mereka berpikir kebahagiaan itu hanya berasal dari uang dan melakukan apapun untuk mendapatkannya.
Orang – orang yang hidup dengan gaya hidup tersebut bisa kita lihat dari kebiaasaannya seperti menginginkan segala sesuatu yang serba mewah, pilih – pilih teman, konsumerisme yang tinggi, dan cenderung anti sosial serta jauh dari agama.
Banyak sekali dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari hedonisme ini, tetapi ada beberapa cara agar kita tidak terjerumus dalam kehidupan hedonisme ini, yaitu:
Ditulis oleh Nadia Dyan Fahira
Mahasiswa London School of Public Relations
Disadur dari
#GantiGayaHidup #GayaHidupProduktif #2019GantiGayaHidup #AgentOfChange #ubahcarapandang #sccaparkost #scc #aparkost
Di lingkungan kita ada beberapa jenis hedonism yaitu Phsycological Hedonism ,dimana manusia mengganggap mereka diciptakan hanya untuk bersenang-senang. Evaluative Hedonism, menganggap hanya kesenangan yang berharga sedangkan ketidak-senangan adalah sesuatu yang tidak berharga, dan yang terakhir Rationalizing Hedonism dimana manusia sadar akan dampak dan konsekuensinya.
Benarkah gaya hidup hedonisme bukanlah hal yang merugikan? mungkin iya bagi orang-orang yang memang memiliki kecukupan untuk membeli dan melakukan apapun yang diinginkan, karena memang seperti itu gaya hidup orang-orang kelas atas. Tetapi secara tidak langsung hal tersebut bisa memberikan dampak negatif kepada orang yang berada disekitarnya. Kenapa demikian? Karena adanya sosial media merupakan salah satu platfom yang berperan aktif dalam penyebaran dampak negatif ini, dimana siapa saja bias menyebarkan apa saja yang mereka lakukan dimanapun dan kapanpun.
Tidak hanya media sosial, ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat orang menjadi hedonisme, yang pertama itu selalu menghindari masalah dan takut akan kenyataan, sikap pemalas ini merupakan salah satu hal yang erat dengan penganut hedonisme dimana mereka lebih suka terhadap hal-hal yang instan dan lebih menjanjikan dibandingkan berusah payah menghadapi masalah. Kedua, kebiasaan konsumtif yang tinggi dimana mereka sering membeli barang yang mereka inginkan bukan yang dibutuhkan. Dan yang terakhir itu hanya berorientasi pada uang dimana mereka berpikir kebahagiaan itu hanya berasal dari uang dan melakukan apapun untuk mendapatkannya.
Orang – orang yang hidup dengan gaya hidup tersebut bisa kita lihat dari kebiaasaannya seperti menginginkan segala sesuatu yang serba mewah, pilih – pilih teman, konsumerisme yang tinggi, dan cenderung anti sosial serta jauh dari agama.
Apa saja sih dampak buruk hedonisme?
Banyak sekali dampak hedonisme yang sering kita temui di masyarakat, khusus nya dikalangan remaja sekarang ini. Pergaulan bebas, narkoba, sex bebas dekat dengan remaja sekarang ini karena mereka suka menghambur-hamburkan uangnya untuk kesenangan duniawi tanpa memikirkan dampak setelah nya. Mereka cenderung konsumtif dan matrealistis karena hanya berorientasi akan uang, dan karena berorientasi pada uang mereka pun malas untuk melakukan sesuatu dan lebih memilih menggunakan uang untuk mempermudah pekerjaan mereka. Yang paling parah hedonisme bisa menuntuk ke hal-hal seperti korupsi, diskriminasi dan kriminalitas.Banyak sekali dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari hedonisme ini, tetapi ada beberapa cara agar kita tidak terjerumus dalam kehidupan hedonisme ini, yaitu:
- Hidup sederhana
Dengan hidup sederhana bukan berarti kita kekurangan, tetapi kita akan selalu mersa cukup akan hal-hal yang kita miliki. - Dekatkan diri kepada Tuhan
Bahkan di dalam agama kita diajarkan untuk selalu merasa cukup dan tidak berlebihan. Maka dari itu kita harus selalu beribadah agar terhindar dari hal-hal negatif dan lebih bijak dalam mengambil keputusan. - Bekerja keras
Dengan bekerja keras kita akan mengerti bagaimana sulitnya mencari uang dan akan menggunakan uang tersebut dengan sebaik-baiknya. - Tidak konsumtif
Dengan memanfaatkan uang dengan bijaksana, kita lebih mengutamakan kebutuhan daripada keinginan. - Selalu bersyukur
Dengan bersyukur atas apa yang kita miliki, kita tidak akan merasakan kekurangan - Memilih teman
Tidak semua orang bisa kita jadikan teman, banyak orang sekarang ini menggunakan teman untuk kepentingannya sendiri. Dan juga dengan siapa kita berteman mencerminkan diri kita sendiri, karena biasanya seseorang berteman karena memiliki kebiasaan yang sama. - Tidak mudah merasa iri
Jika teman atau kerabat mu mempunyai sesuatu atau barang yang baru janganlah merasa iri dengan apa yang mereka miliki sudah dijelaskan diatas kita harus bersyukur atas apa yang telah kamu miliki.
Ditulis oleh Nadia Dyan Fahira
Mahasiswa London School of Public Relations
Disadur dari
#GantiGayaHidup #GayaHidupProduktif #2019GantiGayaHidup #AgentOfChange #ubahcarapandang #sccaparkost #scc #aparkost
Tidak ada komentar:
Posting Komentar