Jakarta, CNN Indonesia -- Seiring usia bertambah, urusan mengatur gaji atau pendapatan tak jarang jadi masalah. Padahal pengeluaran untuk kebutuhan hidup ikut meningkat, mulai dari anggaran tempat tinggal, transportasi, kesehatan, pendidikan, hingga kebutuhan tak terduga.
Pemenuhan keperluan hidup perlu diseimbangi kecermatan mengalokasikan uang. Jika cermat dan bijak mengelola gaji, pemenuhan kebutuhan hidup tak akan menjadi kendala.
Mengelola gaji tak melulu terkait besar-kecil rupiah yang diperoleh setiap bulan. Justru semakin besar pendapatan, pengeluaran untuk kebutuhan hidup cenderung membengkak. Hal itu disebabkan perubahan gaya hidup, peningkatan tanggung jawab, hingga menyepelekan membuat catatan keuangan atau budget plan.
Pemenuhan keperluan hidup perlu diseimbangi kecermatan mengalokasikan uang. Jika cermat dan bijak mengelola gaji, pemenuhan kebutuhan hidup tak akan menjadi kendala.
Mengelola gaji tak melulu terkait besar-kecil rupiah yang diperoleh setiap bulan. Justru semakin besar pendapatan, pengeluaran untuk kebutuhan hidup cenderung membengkak. Hal itu disebabkan perubahan gaya hidup, peningkatan tanggung jawab, hingga menyepelekan membuat catatan keuangan atau budget plan.
Melansir Forbes,
menurut studi Federal Reserve Board, 53 persen orang mampu memenuhi
kebutuhan 'darurat' tanpa menjual barang atau berutang. Pada beberapa
kasus, bukan kekurangan gaji yang meyebabkan masalah finansial,
melainkan penggunaannya yang tak terkendali.
Terlepas dari besar-kecilnya penghasilan, kemampuan mengelola gaji diperlukan agar pemenuhan kebutuhan hidup seimbang. Nah, supaya gaji tak habis akibat pengeluaran yang membengkak, berikut 7 cara mengatur gaji dengan bijak.
1. Ketahui pendapatan bersih per bulan
Terlepas dari besar-kecilnya penghasilan, kemampuan mengelola gaji diperlukan agar pemenuhan kebutuhan hidup seimbang. Nah, supaya gaji tak habis akibat pengeluaran yang membengkak, berikut 7 cara mengatur gaji dengan bijak.
1. Ketahui pendapatan bersih per bulan
Mengutip Nerdwallet, sebelum membuat catatan pengeluaran alias budget plan,
ketahui dulu jumlah pendapatan bersih atau neto setiap bulan. Pastikan
estimasi jumlah pendapatan yang hendak Anda gunakan tersebut telah
dipotong bayaran tetap seperti pajak, iuran asuransi, atau keperluan
bisnis.
Dengan langkah awal tersebut, Anda mengurangi kemungkinan perhitungan meleset. Jangan sampai salah estimasi membuat Anda gagal menabung.
2. Mulai dengan gol kecil
Kecenderungannya semakin besar gol atau keinginan, semakin besar uang terpakai untuk digunakan bersenang-senang. Tak perlu mulai dengan gol besar, yang penting gol dan pengelolaan uang seimbang dan realistis.
3. Buat catatan pengeluaran dan pemasukan
Melansir Cosmopolitan, kesalahan pengelolaan finansial yang paling sering terjadi adalah tidak memperhatikan kebiasaan dan pola pengeluaran. Catatan keuangan membantu mencatatkan rekapitulasi aktivitas dan sirkulasi keuangan Anda sehari-hari.
Dengan rekapitulasi, Anda mengetahui detail pengeluaran dan kebutuhan, serta dapat menyaring belanjaan yang sekiranya memang urgensi dan mana yang hanya komplementer. Hal ini memudahkan sebagai bahan evaluasi untuk bulan selanjutnya agar lebih berhati-hati dalam menggunakan uang.
Mengutip Forbes, catatan rekap per minggu lebih disarankan daripada per bulan. Memang idealnya catatan keuangan direkap pada akhir bulan. Namun dengan rekap per minggu, pola pengeluaran Anda bisa lebih terbaca dengan rinci.
Dengan langkah awal tersebut, Anda mengurangi kemungkinan perhitungan meleset. Jangan sampai salah estimasi membuat Anda gagal menabung.
2. Mulai dengan gol kecil
Kecenderungannya semakin besar gol atau keinginan, semakin besar uang terpakai untuk digunakan bersenang-senang. Tak perlu mulai dengan gol besar, yang penting gol dan pengelolaan uang seimbang dan realistis.
3. Buat catatan pengeluaran dan pemasukan
Melansir Cosmopolitan, kesalahan pengelolaan finansial yang paling sering terjadi adalah tidak memperhatikan kebiasaan dan pola pengeluaran. Catatan keuangan membantu mencatatkan rekapitulasi aktivitas dan sirkulasi keuangan Anda sehari-hari.
Dengan rekapitulasi, Anda mengetahui detail pengeluaran dan kebutuhan, serta dapat menyaring belanjaan yang sekiranya memang urgensi dan mana yang hanya komplementer. Hal ini memudahkan sebagai bahan evaluasi untuk bulan selanjutnya agar lebih berhati-hati dalam menggunakan uang.
Mengutip Forbes, catatan rekap per minggu lebih disarankan daripada per bulan. Memang idealnya catatan keuangan direkap pada akhir bulan. Namun dengan rekap per minggu, pola pengeluaran Anda bisa lebih terbaca dengan rinci.
4. Metode 3-Category Budget
Masih terkait rekapitulasi keuangan, Forbes merekomendasikan 3-Category Budget. Umumnya seseorang hanya menghabiskan uangnya untuk tiga ketegori kebutuhan dan keinginan prioritas, misalnya pakaian, hiburan, dan makan di restoran.
Dengan mengetahui dan memprioritaskan tiga kategori yang paling sering dikeluarkan, Anda bisa mengendalikan pengeluaran. Artinya sambil mencukupi kebutuhan hiburan, Anda tetap memangkas pengeluaran dan mengelola gaji dengan bijak dan efektif.
5. Gunakan metode 50/20/30 untuk mengelola gaji
Metode 50/30/20 dipopulerkan oleh Elizabeth Warren dalam buku All Your Worth. Metode tersebut memaparkan masing-masing gaji dialokasikan sebesar 50% untuk keperluan, 20% untuk tabungan jangka panjang, dan 30% untuk gaya hidup.
Dengan estimasi alokasi tersebut, Anda bisa membagi secara ideal pengeluaran untuk keperluan sehari-hari sambil menabung. Di samping metode tersebut, yang selalu menjadi kunci keberhasilan pengelolaan gaji, yakni konsistensi. Pastikan metode tersebut tak hanya Anda terapkan pada bulan pertama, melainkan dipertahankan pada bulan-bulan berikutnya.
6. Prioritaskan 20 persen tabungan
Masih terkait rekapitulasi keuangan, Forbes merekomendasikan 3-Category Budget. Umumnya seseorang hanya menghabiskan uangnya untuk tiga ketegori kebutuhan dan keinginan prioritas, misalnya pakaian, hiburan, dan makan di restoran.
Dengan mengetahui dan memprioritaskan tiga kategori yang paling sering dikeluarkan, Anda bisa mengendalikan pengeluaran. Artinya sambil mencukupi kebutuhan hiburan, Anda tetap memangkas pengeluaran dan mengelola gaji dengan bijak dan efektif.
5. Gunakan metode 50/20/30 untuk mengelola gaji
Metode 50/30/20 dipopulerkan oleh Elizabeth Warren dalam buku All Your Worth. Metode tersebut memaparkan masing-masing gaji dialokasikan sebesar 50% untuk keperluan, 20% untuk tabungan jangka panjang, dan 30% untuk gaya hidup.
Dengan estimasi alokasi tersebut, Anda bisa membagi secara ideal pengeluaran untuk keperluan sehari-hari sambil menabung. Di samping metode tersebut, yang selalu menjadi kunci keberhasilan pengelolaan gaji, yakni konsistensi. Pastikan metode tersebut tak hanya Anda terapkan pada bulan pertama, melainkan dipertahankan pada bulan-bulan berikutnya.
6. Prioritaskan 20 persen tabungan
Jika
tujuan Anda mengelola gaji adalah menabung, pastikan Anda menyelamatkan
alokasi tabungan itu segera setelah memperoleh gaji.
Pengelolaan gaji lebih efektif jika Anda menyimpan tabungan di awal dibandingkan menjadikan sisa penghasilan sebagai tabungan. Dalam kata lain, dahulukan alokasi tabungan sebelum kebutuhan hidup dan biaya bersenang-senang.
7. Gunakan aplikasi pengelola keuangan
Pengelolaan gaji lebih efektif jika Anda menyimpan tabungan di awal dibandingkan menjadikan sisa penghasilan sebagai tabungan. Dalam kata lain, dahulukan alokasi tabungan sebelum kebutuhan hidup dan biaya bersenang-senang.
7. Gunakan aplikasi pengelola keuangan
Kini sudah banyak aplikasi yang tersedia di smartphone untuk mencatat cashflow, sehingga
tak perlu repot-repot menuliskan secara manual di buku besar. Berbagai
aplikasi pengelola keuangan yang ditawarkan mulai dari tampilan
sederhana hingga canggih, seperti Wallet, Finansialku, Monefy, MoneyWiz,
Uangku, dan TemanBisnis.
Aplikasi-aplikasi tersebut mempermudah mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta menjadikannya rekapitulasi dan bahan estimasi pengelolaan gaji di minggu atau bulan depan. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, mengelola gaji dengan bijak pun tak lagi susah.
Aplikasi-aplikasi tersebut mempermudah mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta menjadikannya rekapitulasi dan bahan estimasi pengelolaan gaji di minggu atau bulan depan. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, mengelola gaji dengan bijak pun tak lagi susah.
(vid/fef)
#GantiGayaHidup #GayaHidupProduktif #ayoinvestasi #AgentOfChange #ubahcarapandang #sccaparkost #scc #aparkost #WeCreateAgentOfChange #WCAC #AgenPerubahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar