JAKARTA, KOMPAS.com -
Siapa bilang jadi ibu rumah tangga (IRT) tidak bisa investasi? Tentu
saja bisa asal mau mencoba.
Kendati demikian, ada langkah-langkah khusus yang harus dimengerti ibu
rumah tangga. Sebetulnya, langkah ini tidak berbeda dengan langkah yang
disuguhkan untuk investor pemula.
Namun, ada beberapa perbedaan yang juga mempengaruhi investasi Anda di
masa depan.
Untuk itu, berikut Kompas.com jabarkan di bawah ini.
1. Pahami profil risiko
Tidak hanya bagi investor pemula, ibu rumah tangga juga mesti melewati
tahap ini. Sebab dengan memahami profil risiko, Anda akan tahu ke mana
dana Anda berlabuh.
Tidak lupa, Anda juga harus mengetahui tujuan keuangan Anda di masa
depan. Untuk dana pensiun misalnya, pilihlah instrumen investasi jangka
panjang dengan return tinggi, atau bisa juga pilih investasi jangka
panjang yang lebih aman.
"Tiap orang berbeda-beda tujuannya. Setiap orang juga punya profil
risiko yang berbeda-beda, ada yang berani (agresif), ada yang main aman
(konservatif). Jadi kenali dulu maunya seperti apa," jelas blogger
sekaligus ibu muda Rahne Putri di Jakarta, Kamis (26/9/2019).
2. Sesuaikan profil risiko
Setelah memahami profil risiko, sesuaikanlah profil risiko dengan
instrumen investasi. Di sinilah yang membedakan ibu rumah tangga dengan
investor pemula yang kebanyakan milenial.
Jika milenial cenderung agresif karena belum ada tanggungan atau
kebutuhan mendesak, ibu rumah tangga sebaliknya. Kebanyakan, ibu rumah
tangga akan bermain konservatif untuk mengecilkan risiko yang timbul.
"Bagi ibu rumah tangga biasanya profilnya konservatif, jadi bisa menaruh
dananya di emas, peer to peer lending untuk usaha, atau deposito," kata
Rahne.
Kendati demikian, tidak semua ibu rumah tangga memiliki profil
konservatif. Ada juga yang agresif atau moderat dalam berinvestasi. Bagi
Anda yang agresif, bisa saja menaruh aset di saham agar mendapat return
yang lebih terasa.
Tapi perlu diingat, hal itu mesti kembali disesuaikan lagi dengan profil
risiko dan kenyamanan Anda.
"Bagi saya penting untuk tahu risikonya seperti apa, baru nanti
ditentukan dari situ," ucap Rahne.
3. Berani mencoba
Setelah menyesuaikan, poin terakhirnya adalah berani mencoba, bukan
hanya mencari tahu. Anda akan tahu lebih banyak saat mencoba. Pun bisa
belajar di dalamnya.
"Pokoknya harus berani nyoba dulu sih. Saya sendiri belajar lebih banyak
karena memulai dulu. Dari situ saya ngerti 'oh, jadi begini cara
mainnya'. Kalau enggak mau mencoba kesempatan belajarnya jadi hilang,"
tuturnya.
#GantiGayaHidup #GayaHidupProduktif #ayoinvestasi #AgentOfChange #ubahcarapandang #sccaparkost #scc #aparkost #WeCreateAgentOfChange #WCAC #AgenPerubahan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Muda Mau Mulai Investasi, Ini 3 Langkahnya", https://money.kompas.com/read/2019/09/26/143400226/ibu-muda-mau-mulai-investasi-ini-3-langkahnya?page=all.
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar