Kamis, 07 November 2019

Selain Mudah Tergoda, Ini Kesalahan Mengelola Keuangan Keluarga

TEMPO.CO, Jakarta - Para ibu sering kali mendapat tanggung jawab mengelola keuangan keluarga. Alasannya beragam, para ibu dinilai memiliki ketelitian dalam berhitung, cermat menyisihkan dana, updates tentang harga barang kebutuhan bulanan, dan berani tawar-menawar di pasar. 

Namun, di balik keunggulan itu, ada pula godaan-godaan yang membuat para ibu kerap melakukan kesalahan dalam pengaturan keuangan keluarga. Kali ini kita ambil contoh para ibu baru di era milenial. Kesalahan yang mereka buat kerap dipicu dari faktor internal ataupun eksternal seperti yang diungkapkan Prita Hapsari Ghozie, perencana keuangan independen, dalam acara peluncuran buku “MoneySmart Parents” yang ditulisnya bersama presenter Nadia Mulya, di Jakarta Selatan, pekan lalu

1. Mudah terpengaruh
Dengan keleluasaan informasi dari media sosial hingga beragam grup chat menjadi wadah berbagi apa pun dari gaya hidup, sekolah anak, tempat liburan hingga belanja baju anak. Hal ini bisa memicu faktor kesalahan dalam perencanaan keuangan ibu milenial.

“Ibu-ibu biasanya gampang terpengaruh dari ibu-ibu lain, bisa jadi racun positif atau negatif. Pada saat kita mengikuti racun tersebut, kita mesti melihat kemampuan finasial kita. Kita pengennya sama atau merasa kebutuhannya sama, tetapi kemampuannya lain,” ungkap Prita.

2. Pola pikir yang menggampangkan pinjaman

Kedua, kedua menggampangkan meminjam. Bukan cuma kartu kredit, tapi ada pinjaman online atau tunda bayar untuk sejumlah aplikasi. “Jadi, para ibu merasa ‘ah nanti semua selesai’. Pada saat itu semua numpuk, rencana tinggal rencana. Pusing dalam pembayaran,” kata ibu dua anak ini.

3. Faktor emosional

Banyak ibu yang mementingkan emosional saat membeli sesuatu, misalnya mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. “Namanya juga di masa perubahan ya. Orang tua baru ini menghadapi situasi dan tantangan baru. Banyak sekali yang mengaitkan konsumsi dengan emosi,” Prita menjelaskan.

4. Kurangnya pemahaman tentang investasi

Seringkali para ibu kurang memahami investasi. Mereka lebih memilih investasi atau asuransi berdasarkan teman atau saudara yang menawarkan. Bahkan ada yang berani berinvestasi karena enggak enak sama teman. “Padahal, belum tentu investasi itu yang dibutuhkannya dan sesuai dengan anggaran keuangannya saat ini,” kata Prita.

SILVY RIANA PUTRI


#GayaHidupProduktif #AgentOfChange #sccaparkost #scc #aparkost #WeCreateAgentOfChange #WCAC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Investasi Jangka Panjang

Menanamkan dana untuk investasi merupakan pilihan yang tepat untuk masa depan. Pilihan investasi jangka panjang bisa menjadi pilihan...