Hidup secara hedonisme sebenarnya impian dari semua orang.
Selalu berbahagia dan bersenang-senang sepanjang waktu mungkin sudah
membius banyak orang untuk menganutnya. Terlebih dengan kehadiran sosmed
yang semakin memberi janji hedonisme yang praktis.
Namun, adakalanya pengaruh buruk dan sisi negatif hedonisme semakin membawa kita jauh dari manusia pada normalnya.
Di
mana ada kesenangan, maka sudah pasti diawali dengan kesulitan dan
kesedihan sebelumnya. Perasaan suka dan duka akan dihadapi manusia
secara silih berganti sebagaimana sistem keseimbangan dari hidup manusia
itu sendiri. Maka paham hedonisme sudah sepatutnya kita buang jauh-jauh
karena hidup ini bukan hanya tentang bersenang-senang.
Namun
terkadang tanpa kita sadari, sikap dan perilaku sehari-hari justru
membawa kita semakin dekat dengan hedonisme. Agar tidak lebih jauh
melangkah, coba koreksi lima kebiasaan hidup berikut yang mendekatimu ke
hedonisme.
1. Menghindari masalah dan takut menghadapi kenyataan
Jika
kamu adalah manusia yang berpikiran praktis, maka pergi dari masalah
adalah solusi yang menurutmu paling cepat. Namun hati-hati dengan
keseringan lari dari masalah justru akan menjadikanmu manusia yang lemah
dan pemalas. Sikap pemalas inilah yang melekat erat pada si penganut
hedonisme.
Mereka lebih suka cara-cara yang instan dan menjanjikan kebahagiaan banyak dibandingkan bersusah payah menyelesaikan masalah.
2. Memiliki budaya konsumtif yang tinggi
Lebih
besar pasak daripada tiang. Apa jadinya jika pengeluaran bulananmu jauh
lebih besar dibandingkan pemasukan ke rekeningmu? Hidup secara
konsumtif berlebihan akan menjuruskanmu ke dalam hedonisme.
Kesenangan
untuk membelanjakan semua uangmu akan berdampak buruk untuk hidupmu.
Lebih baik mengatur keuangan secara sehat dan menahan diri dalam
menggunakannya.
3. Hanya berorientasi pada uang
Bekerja
untuk mendapatkan uang itu memang wajar. Tapi melakukan segala hal
dalam hidupmu hanya untuk uang semata hanya akan mempersempit pikiran
dan mendekatkanmu ke dalam hedonisme. Tidak semua pekerjaan harus
menjurus ke uang.
Sesekali untuk menghindarimu dari orientasi uang semata, lakukanlah nilai-nilai sosial yang membuka pikiran dan hati.
4. Memiliki impian besar namun tidak pernah bergerak untuk mewujudkannya
Berkhayal,
melamun, dan bermimpi besar itu diperlukan dalam hidup. Bahkan
seseorang yang sukses selalu mengawali hidup dengan berkhayal dan
berimajinasi tinggi setiap hari. Hanya saja, tanpa sebuah gerakan kecil,
mimpi besar tersebut hanya akan menguap dalam ruangan kosong.
Seorang
hedonisme selalu menyukai sesuatu yang instan. Dibandingkan bekerja
keras dan membuahkan hasil. Dia lebih suka berkhayal dalam mimpi dan
berharap kelak ada keajaiban yang mengabulkan mimpinya.
5. Selalu menekan orang lain untuk memenuhi keinginanmu
Sikap
malas dan tidak ingin bekerja keras adalah ciri-ciri dari hedonisme.
Mereka cenderung mencari kenyamanan dan kebahagiaan secara instan tanpa
memikirkan dampak masa depan. Dan terkadang sikap mereka yang arogan dan
egois dapat menekan dan menyakiti hati orang lain.
Sikap dan
perilaku sehari-hari dapat membawamu ke pengaruh hedonisme tanpa kamu
sadari. Membiasakan hidup sederhana dan menyukai tantangan adalah cara
untuk keluar sedikit demi sedikit dari pengaruhnya.
Karena tidak ada yang kesenangan yang sempurna tanpa diiringi dengan segala kerja keras untuk meraih kesenangan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar